Jejamo.com, Kota Metro – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Persatuan Mahasiswa Demokratik (PMD) berunjuk rasa di halaman kampus satu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Selasa, 15/8/2023. Mereka menuntut solusi atas berbagai persoalan di kampus yang dinilai memberatkan mahasiswa.
Sebanyak 8 tuntutan yang diajukan yakni mengenai turunnya minat calon mahasiswa memilih IAIN Metro sebagai tempat kuliah, kemudian soal sistem penyampaian mata kuliah yang dinilai asal karena tidak sesuai dengan silabus. Lalu, adanya temuan berupa karya tulis oknum dosen yang diduga hasil plagiat, juga hasil pengabdian mahasiswa dalam Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dipublikasikan sebagai artikel jurnal pengabdian.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut fasilitas fisik perkuliahan yang belum memadai agar segera dibenahi, juga dugaan praktik komersialisasi yang dilakukan dengan dalih bebas pustaka bagi mahasiswa tingkat akhir sebagai persyaratan mendaftar sidang munaqosyah. Kemudian soal penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diduga dilakukan dengan sistem yang tidak transparan. Terakhir, soal ketidakmampuan ormawa institut dalam hal ini Sema-Dema I dalam menjalankan fungsi dan peran sebagai pelaksana bidang legislatif dan eksekutif tertinggi di lingkup organisasi kemahasiswaan.
Sekitar satu jam setelah unjuk rasa digelar, nampak jajaran pimpinan Rektorat IAIN Metro yang terdiri dari Rektor Prof. Siti Nurjanah, Wakil Rektor I Prof. Suhairi, Wakil Rektor II Akla, Wakil Rektor III Mahrus As’ad, Kabiro Ahmad Supardi serta jajaran dekanat menyambut para demonstran di halaman kampus .
Setelah berdialog di bawah terik sekitar 15 menit, akhirnya mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi melunak dan bersedia melakukan audiensi di ruang rapat gedung rektorat.
Koordinator Lapangan Gerakan Aksi PMD, Nur Kholis, mengatakan pihaknya menggelar unuk rasa menuntut solusi atas 8 persoalan terkait dengan kebijakan rektorat terhadap aktivitas perkuliahan.
“Intinya, kami menuntut rektorat agar memenuhi tuntutan kami dengan solusi yang berpihak ke mahasiswa. Kampus seharusnya mendahulukan kepentingan mahasiswa di atas lainnya,” kata Kholis usai beraudiensi dengan jajaran pimpinan Rektorat IAIN Metro.
Aktivis mahasiswa yang menempuh jalur pendidikan di program studi Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah, IAIN Metro itu meminta rektor bersedia menandatangani kontrak kesediaan memenuhi tuntutan mahasiswa.
“Kita tadi sudah audiensi dengan jajaran rektorat. Alhamdulillah, pihak rektorat telah bersedia penuhi tuntutan kami dan kami akan tunggu realisasinya,” tukasnya.
Dari pantauan di lokasi, diketahui ratusan mahasiswa itu menggelar unjuk rasa selama sekitar empat jam. Alhasil, 8 tuntutan yang diajukan akhirnya disetujui dan bakal dikaji ulang untuk dilakukan evaluasi.(*) (Anggi)
