Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Advertorial: Wali Kota Metro Rujuk Penderita Gondok Beracun ke RS Hasan Sadikin Bandung 

Wali Kota Metro Wahdi memeriksa kondisi Widya, seorang warga yang menderita hipertiroid atau gondok beracun Rabu, 1/11/2023. | Dok.

Jejamo.com, Kota Metro – Wali Kota Metro dr. H. Wahdi, S.POG (K), M.H., bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Eko Hendro Saputra, ST, M.Kes. mengunjungi salah satu warga yang menderita penyakit hipertiroid atau gondok beracun di RW.06 Kelurahan Metro Kecamatan, Metro Pusat, Rabu, 1/11/2023.

Wali Kota Metro Wahdi mengatakan, selama ini si penderita yang bernama Widya sudah mendapat pengobatan di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, tetapi fasilitas di rumah sakit tersebut belum memadai sehingga harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan lebih lengkap.

“Iya sebenarnya sudah menjalani perawatan di RSUD Jenderal A Yani, tetapi memang butuh perawatan yang lebih lanjut ke rumah sakit yang peralatannya lebih lengkap,” ucap Wahdi.

Rencananya Widya akan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena sudah memiliki fasilitas yang cukup untuk penyakit gondok beracun ini.

“Yang kita lakukan pada hari ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian dari kami,” ucap Wahdi.

Usai memeriksa kondisi Widya, Wali Kota Metro menyatakan akan merujuk pasien gondok beracun tersebut ke RS Hasan Sadikin Bandung. | Dok.

Wahdi menambahkan, ke depan Pemkot Metro juga akan berupaya untuk melengkapi fasilitas di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro karena merupakan Rumah Sakit Rujukan Regional II.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Jenderal Ahmad Yani, dr. Hasril Syahdu menjelaskan, alasan dirujuknya Widya ke RS Hasan Sadikin Bandung karena alat yang dimiliki belum cukup memadai.

“Sebelumnya kita sounding ke RSUD Abdul Moeloek, setelah kita sounding ternyata mesin mereka belum maksimal, sehingga kita putuskan dari RS A Yani akan dibawa ke RS Hasan Sadikin,” katanya kepada awak media.

Terkait biaya penyembuhan pasien, pihaknya akan menangani dengan CSR dari RSUD A Yani, baik operasional maupun pengobatan yang besarannya berbeda-beda pada pelayanan pasien di setiap daerah. (ADV)

Populer Minggu Ini