Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggelar monitoring bersama camat, lurah, dan pamong di Bumi Sai Wawai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui peran aktif pamong ke masyarakat.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, mengatakan, setiap aparatur pemerintah yang berada di tingkat kelurahan memiliki kewajiban dalam memonitoring serta mengevaluasi pembangunan dan perencanaan di setiap lingkungan.
“Kegiatan yang kita laksanakan ini untuk mengetahui seberapa aktif para pamong di Kota Metro, mulai dari camat, lurah, RW, dan RT dalam pengusulan perencanaan, hingga pembangunan infrastruktur di 22 kelurahan,” ujar Wahdi usai monitoring di Gedung Sessat Agung Bumi Sai Wawai, Rabu, 6/3/2024.
Menurut Wahdi, dalam pelaksanaan pembangunan daerah, tentu harus mengutamakan nilai-nilai gotong royong di masyarakat.
“Nah, ini perlu adanya peran serta dari para tokoh dan pamong. Penekanannya, saya minta menanamkan nilai-nilai gotong royong. Kemudian, dalam pembangunan itu ada unsur kesetaraan dan keseimbangan, itu sangat penting,” tambahnya.
Kemudian, lanjut Wahdi, dari hasil Musrenbang juga harus dilakukan sehingga bisa menghasilkan suatu perencanaan anggaran dan pelaksanaan yang tepat waktu.
“Itu selalu saya tekankan, baru akan diolah di musrenbang tingkat kota, dan menghasilkan rencana kerja OPD masing-masing. Setelah itu, nanti akan masuk dalam perencanaan APBD perubahan, bahkan di APBD tahun ke depan,” pungkasnya.(*) (ADV)