Senin, Desember 16, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Usai Antar Wahdi-Qomaru, Anna Morinda Mundur dari PDI Perjuangan

Jejamo.com, Kota Metro – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Metro, Anna Morinda, mengundurkan diri usai mengantarkan pasangan Wahdi-Qomaru Zaman mendaftar sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Metro ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro.

Keputusan Anna mundur dari partai politik yang membesarkan namanya itu lantaran keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai yang ia nilai tidak sejalan dengan ideologi perjuangan kader.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Anna Morinda mengaku telah menyelesaikan tugas terakhirnya untuk mengantarkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP di Kota Metro.

“Hari ini dengan segala pertimbangan yang matang, saya Anna Morinda selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Metro menyatakan mundur dari jabatan dan keanggotaan saya di PDI Perjuangan,” ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Cafe Viral, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Metro Barat, Kamis sore, 29/8/2024.

Anna yang telah mengabdikan diri sebagai kader partai berlambang banteng gempal sejak 17 tahun silam itu menyampaikan terima kasihnya kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Saya bergabung menjadi kader PDIP sejak tahun 2007 dan ini adalah hari terakhir saya, artinya sudah 17 tahun saya bersama PDI Perjuangan berjuang memperjuangkan kepentingan rakyat. Saya berterima kasih kepada PDI Perjuangan dan Ibu Megawati atas kesempatan dan pendidikan politik yang telah diberikan kepada saya,” jelasnya.

Mantan Ketua DPRD Kota Metro itu mengaku telah tegak lurus dengan perintah partai hingga akhirnya ia memutuskan mundur dari keanggotaan PDI Perjuangan.

“Dengan segala kekurangan yang saya miliki, saya telah melaksanakan seluruh tugas dan tegak lurus dengan perintah partai. Hari ini adalah tugas terakhir saya untuk mengantarkan pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan, semua sudah saya lakukan. Tugas saya sudah selesai,” ucapnya.

Anna mengutarakan alasannya mengundurkan diri dari PDIP karena tidak mau mencederai perjuangan partai yang telah belasan tahun membesarkan namanya.

“Terkait dengan pilkada, saya sudah melaksanakan tugas sampai dengan mengantarkan pendaftaran ke KPU. Namun, saya selalu ingat bahwa saya diajarkan oleh PDI Perjuangan untuk tidak menjadi orang yang munafik dalam politik atau bermain dua kaki,” tegasnya.

Dirinya mengatakan bahwa alasan utama yang memantapkan ia mundur karena tidak bisa menerima maupun memperjuangkan pengkhianat ideologi partai.

“Di sisi lain, saya tidak bisa menerima seorang pengkhianat ideologi yang berseragam PDI Perjuangan, sebagaimana Ibu Ketum menolak seseorang di DKI Jakarta. Saya menghormati keputusan DPP partai, maka sayalah yang harus pergi,” ujarnya.

Di akhir keterangannya, Anna Morinda mendoakan Megawati Soekarnoputri selalu sehat dan PDI Perjuangan dapat menjadi partai yang lebih dipercaya rakyat.

“Sekali lagi saya sampaikan terima kasih banyak kepada Ibu Ketua Umum dan PDI Perjuangan. Semoga Ibu Ketum selalu sehat dan panjang umur, amin. Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih seluruh kader PDI Perjuangan Kota Metro yang terus semangat dan terima kasih juga kepada masyarakat Kota Metro yang telah membersamai saya,” tandasnya.

Anna Morinda merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Metro yang telah tiga kali menjabat sebagai pimpinan DPRD. Ia mengawali karier politiknya di PDIP sejak 2007 dan menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi. Selanjutnya, ia naik menjadi sekertaris partai selama dua periode.

Kemudian kiprahnya meningkat menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan hingga saat ini. Dirinya tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Metro pada 2009, dan menjadi Ketua DPRD Kota Metro pada tahun 2014 serta kembali menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Metro pada 2019.

Anna juga sempat menjadi calon Wali Kota Metro pada Pilkada tahun 2020. Serangkaian tugas dan perintah partai telah berhasil ia selesaikan, yang mana salah satunya adalah membangun kantor DPC pertama di Provinsi Lampung dengan status SHM atas nama DPP PDI Perjuangan.

Selama menjabat sebagai ketua partai, tokoh perempuan di Metro itu juga berhasil memenangkan pemilihan legislatif tahun 2024 dan PDI Perjuangan sukses meraih 30 persen lebih suara dengan kursi legislatif terbanyak di Bumi Sai Wawai.(*)

Populer Minggu Ini