Jejamo.com, Kota Metro – Sejumlah warga RT 45/RW 08, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, secara swadaya mengecor jalan di Gang Flamboyan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas pembangunan yang dianggap tidak merata di lingkungan mereka.
Ketua RT 45/RW 08, Tono Prasetyo (50), menjelaskan bahwa upaya swadaya ini muncul setelah usulan mereka dalam dua kali Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tidak terealisasi.
“Masyarakat swadaya gotong-royong supaya jalan lingkungan kami lebih baik. Kami sudah dua kali mengajukan usulan di Musrenbang, tapi tidak terealisasi. Akhirnya, kami patungan untuk mengecor jalan ini,” kata Tono kepada Jejamo.com, Rabu, 22/1/2025.
Tono mengungkapkan bahwa jalan di Gang Flamboyan sering becek dan berlubang karena kondisi tanah yang lunak akibat banjir. Hal ini diperparah oleh saluran irigasi di sekitar Hotel Aidia yang kerap tersumbat saat hujan deras, menyebabkan luapan air yang merendam permukiman warga.
“Banjir menyebabkan jalan di Gang Flamboyan ini cepat rusak. Warga sering tergelincir saat mengendarai sepeda motor karena jalan berbatu dan licin,” jelas Tono.
Yogi (32), salah satu warga, menyatakan bahwa ini bukan kali pertama warga melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan. Sebelumnya, warga sudah empat kali menimbun jalan dengan sabes. Namun, kondisi jalan tetap tidak membaik.
“Sejak saya tinggal di sini tahun 2021, kami sudah beberapa kali swadaya menimbun jalan ini pakai sabes. Terakhir kami menimbun sampai empat rit, tapi tetap saja jalannya rusak,” ungkap Yogi.
Ia juga menyebutkan bahwa pengaspalan jalan di lingkungan mereka tidak pernah tuntas. “Dulu sempat ada pengaspalan, tapi hanya sampai depan masjid dan gerbang Hotel Aidia. Sisanya tidak disambung ke permukiman warga,” tambahnya.
Selama satu pekan terakhir, warga menghabiskan sekitar Rp22 juta untuk membeli material, menyewa alat berat, dan logistik. Gotong-royong ini menjadi bukti komitmen warga untuk memperbaiki kondisi lingkungan mereka.
Warga berharap Pemkot Metro lebih bijak dalam menentukan prioritas pembangunan, terutama untuk wilayah yang sering terdampak banjir dan memiliki infrastruktur jalan yang buruk.
“Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan kami, warga RT 45, yang sering terdampak banjir dan punya jalan rusak. Tolonglah, beri perhatian lebih,” tutup Yogi. (*) (Anggi)