Jejamo.com, Bandar Lampung – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah bahan makanan dan sebako mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisional Kota Bandar Lampung. Namun hal ini tidak terjadi pada komoditas telur, yang menurut pedagang masih cukup stabil baik nilai jual maupun pasokannya.
Hal ini diungkapkan Erna, salah seorang pedagang telur ayam di pasar tradisional Way Halim. Ia mengatakan, hingga saat ini harga telur ayam masih stabil Rp 19.000,- per kilogram.”Saat ini yang mulai naik harganya adalah daging ayam, cabai dan sejumlah sayur mayur. Kalau telur masih stabil,” katanya.
Erna menjelaskan, kenaikan yang terjadi saat ini memang masih belum signifikan. Merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya kenaikan harga bahan pangan akan mulai terasa pada H-3 jelang Natal dan Tahun Baru.
Erna juga mengeluhkan kenaikan sejumlah barang dagangan yang biasa terjadi jelang Natal dan Tahun baru, yang diyakini dapat menurunkan omzet penjualannya.”Kalau bisa sih jangan ada yang naik. Pusing menjualnya kalo semua pada naik,” kata Erna.
Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Pasar Perumnas yang menjual telur ayam ras dengan harga Rp 20.000,- hingga Rp 23.000,- per kilo. Meski lebih mahal, Yusuf salah seorang pedagang di pasar tersebut menilai harga tersebut masih tergolong normal.
Menurut Yusuf kenaikan baru dirasa memberakan para pembeli ketika harga telur mencapai Rp 25.000,- per kilo. Hal ini biasanya terjadi menjelang hari raya Idul Fitri dan perayaan Natal dan Tahun Baru.(*)
Laporan Widyaningrum, wartawan Jejamo.com