Jejamo.com, Bandar Lampung – Demi menghidupi anak dan istrinya dengan penghasilan halal, Iwan rela berpanas-panas dan berhujan-hujan menjajakan dagangan siomaynya.
Iwan, penjual siomay itu, mengaku rela bekerja apa saja demi menghidupi anak dan istrinya dengan penghasilan yang halal. “Sudah sebulan setengah saya berjualan siomay. Sebelumnya, saya bekerja serabutan, apa saja yang penting halal,” tuturnya.
Warga Rejomulyo ini bertutur, sudah banyak tempat didatanginya untuk melamar kerja. Namun, tak satu pun kabar diterimanya hingga kini. “Mungkin lapangan kerja sekarang sempit ya, mba,” ucapnya lirih pada jejamo.com, Minggu sore, 20/12/15.
Meski hanya meraup untung Rp200 rupiah per siomay, Iwan senantiasa mensyukuri berapa pun penghasilannya.
Diceritakannya, siomay yang dijajakannya diambil dari pemasok. Dari pemasok per potong siomay dihargai Rp800 rupiah. Lalu ia menjualnya kembali seharga Rp1000 per potong.
“Lumayan untung Rp200 rupiah, Mba. Buat beli susu anak dan kasih makan anak-istri,” ujar pria berusia 30 tahun ini lirih.
Dengan sedikitnya keuntungan yang didapat, terkadang ia harus menghadapi situasi yang memilukan, seperti dagangan yang tak habis.
Ia biasa menjajakan dagangannya di Chandra Supermarket dan Lampu Merah. Kalau dagangannya masih tersisa, Iwan berkeliling ke perumahan sampai siomaynya terjual habis.
“Kalau belum habis juga, ya sudah. Mungkin belum rezeki. Sedih, sih. Tapi ya sudah, belum rezeki. Berapa pun untung yang saya dapat, yang penting halal,” katanya sedih.
Dengan terpilihnya kembali Herman HN sebagai wali Kota Bandar Lampung, Herman berharap lapangan kerja dapat diperluas.
“Lapangan kerja diperluas, agar pencari kerja seperti saya bisa mendapatkan pekerjaan yang memiliki penghasilan tetap. Jadi, anak saya kebutuhannya bisa terpenuhi. Amin,” ujarnya mengamini doanya sendiri.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com