Jejamo.com, Lampung Selatan – Jika ada sinetron berjudul Tukang Bubur Naik Haji, di Lampung ada tukang foto naik haji. Nama bapak tiga anak ini adalah Samsul.
Jejamo.com bertemu dengan pria berdarah Minang ini pada Minggu lalu di Pantai Pasir Putih, Lampung Selatan. Samsul sudah sejak SMP menyukai dunia fotografi. Laki-laki kelahiran 1957 ini cinta mati dengan dunia potret-memotret. Dan dari usaha foto keliling disambi usaha berdagang kain di Pasar Natar, tahun 2005 Samsul naik haji.
Samsul saban hari Minggu dan libur nasional, selalu berkeliling di Pantai Pasir Putih ini. Ia hanya perlu izin kepada pengelola pantai. Nanti di ujung tahun barulah ia menyerahkan sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih sudah diberi izin memotret pengunjung. Jika pengunjung ramai, Samsul bisa meraup Rp1 juta dari memotret.
Ia melengkapi kamera dengan sebuah printer yang ia beli.seharga Rp3 juta. Tak menunggu lama, objek yang difoto sudah bisa mendapatkan hasil potretnya.
Samsul tidak khawatir dengan banyaknya ponsel pintar berkamera dan bertongsis. “Insya Allah ada saja yang mau difoto. Sesepi-sepinya, kalau Rp200 ribu masuk kantong,” kata dia.
Di Pasir Putih, ada sekitar empat orang yang menjajakan jasa foto keliling seperti dirinya. “Saya termasuk yang senior karena yang lain masih tergolong muda,” terusnya.
Samsul dan istri juga punya usaha dagang kain di Pasar Natar. Istrinya pun sudah haji. Dua dari tiga anaknya pun sudah haji. “Yang bungsu yang belum haji. Insya Allah sebentar lagi,” kata dia.
Rezeki buat Samsul semata-mata dari Allah. “Tinggal dijemput saja,” lanjutnya.
Siang makin terik di Pantai Pasir Putih. Samsul ligat menawarkan jasa foto langsung jadi kelilingnya. Jika Mat Solar dikenal sebagai Tukang Bubur Naik Haji, Samsul bisalah kita sebut Tukang Foto Naik Haji.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com