Jejamo.com – Pasukan Irak mengklaim telah berhasil mengambil alih sebuah lokasi kunci pemerintahan di Ramadi, Provinsi Anbar. Kota pentingi itu dapat direbut setelah mereka terus-menerus menggempur posisi militant ISIS dengan bantuan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
“Kami telah menguasai kompleks pemerintahan dari semua arah Kawasan ini berada di tangan kami. Tidak ada militan di dalamnya. Semuanya kabur atau terbunuh,” kata Kolonel Mohammed Ibrahim, juru bicara militer Irak. Seperti dikutip Tempo.co dari Al-Jazeera.
Kemenangan ini mendapat pujuan dari Ketua Parlemen Irak Salim al Jubouri yang mengatakan bahwa kemenangan besar atas ISIS adalah pukulan telak bagi ISIS dan merupakan awal yang baik untuk membebaskan Mosul.
Seorang wartawan Al Jazeera, Osama bin Javaid mengatakn, otoritas Irak saat ini menguasai setidaknya 60 persen wilayah Ramadi, meskipun militan ISIS masih melakukan perlawanan sengit dengan menanam bom ranjau, serta mengerahkan pasukan bunuh diri.
Kota Ramadi sebelumnya jatuh ke tangan ISIS pada Mei 2015 lalu. Kekalahan ini menjadi sebuah pukulan memalukan bagi militer Irak. Sejumlah pengamat mengatakan, merebut kembali ibu kota provinsi Ramadi dapat menghapus sebagian kekuatan ISIS sekaligus memperkuat posisi mereka di medan tempur.
“Menguasai kompleks ini sama dengan kami telah mengalahkan mereka di Ramadi. Langkah berikutnya, kami membersihkan kantong mereka di Kota Ramadi.” kata Sabah al-Numani, juru bicara pasukan pemerintah Irak.
Sementara pendapat berbeda diungkapkan Mark Kimmit, mantan asisten menteri Amerika Serikat urusan politik dan militer itu menuturkan, kemenangan di Ramadi hanyalah kemenangan kecil dari ISIS.
“Pasukan Irak memang mengalami kemajuan, tapi mengambil alih Ramadi membutuhkan ribuan tentara. Pertanyaannya, apakah militer Irak telah siap dari sekarang?” katanya pada Al Jazeera.(*)
Tempo.co