Jejamo.com – Laju penguatan dolar Amerika yang terjadi diperkirakan akan menekan rupiah selama awal tahun 2016 nanti. Dolar makin kuat terutama karena terus merosotnya harga minyak dunia yang juga berpengruh pada penurunan nilai jual sejumlah komoditas.
Reza Priyambada pengamat ekonomi yang juga menjadi Kepala Riset dari PT NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan, laju rupiah akan berada di bawah target support 13.648, bergerak dalam rentang Rp 13.666-13.640 per dolar AS.
“Tetap waspadai potensi pelemahan lanjutan pada rupiah dan cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah,” ujar Reza Priyambada seperti dikutip Tempo.co, Rabu, 30/12/2015.
Reza sebelumnya telah memperkirakan melemahnya harga minyak menyebut, dolar Amerika telah mengambil kesempatan untuk kembali melanjutkan kenaikan terhadap sejumlah mata uang lainnya, seperti Yen Jepang, Euro, Yuan Cina dan beberapa mata uang lainnya.
Rupiah yang sebelumnya sempat bertahan dari potensi pelemahan akhirnya harus melorot karena dominasi USD dan berakhir dengan pelemahan.
Menurut Reza, untuk membuat laju rupiah berbalik di kisaran yang lebih positif, animo pelaku pasar diharapkan dapat membantu.(*)
Tempo.co
