Jejamo.com – Sebuah fakta mengejutkan diungkapakan Jurgen Todenhöfer, seorang wartawan yang baru saja pulang dari kamp militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia menceritakan bahwa para tentara militan ISIS punya ketakutan tersendiri terhadap Israel.
Meski diperangi dari berbagai penjuru oleh pasukan koalisi, ternyata tentara ISIS hanya takut pada satu negara yaitu Israel. Menurut Todenhöfer militan ISIS menilai sejumlah negara seperti Rusia, Prancis, Inggris, Amerika Serikat tidak mempunyai pengalaman perang grilya dan mereka yakin menang atas mereka.
“Mereka pikir mereka dapat mengalahkan AS dan pasukan darat Inggris. Kedua negara itu mereka sebut tidak memiliki pengalaman dalam gerilya kota atau strategi teroris.” ujar Todenhöfer, seperti dilaporkan Tempo.co dari Mirror, 29/12/2015.
Todenhöfer, yang menghabiskan 10 hari di Suriah pada 2014 mengatakan, tentara ISIS tahu, tahu orang-orang Israel adalah yang paling sulit sejauh ini dilawan gerilyawan dan teroris.
“Mereka tidak takut pada Inggris dan Amerika. Mereka takut pada Israel dan mengatakan kepada saya tentara Israel merupakan bahaya nyata,” ujarnya.
ISIS menandai akhir tahun 2015 dengan sejumlah kemunduran di medan perang. Kekalahan terbesar mereka ketika Kota Ramadi di Irak berhasil dikuasai pasukan peperintah. Meski pemimpin ISIS menilai serangan udara yang dilakukan secara masif akhit-akhir ini tak mampu melemahkan kelompok itu.
“Yakinlah bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka yang menyembah Dia, dan mendengar kabar baik bahwa negara kita baik-baik saja,” ujar Abu Bakr al-Baghdadi dalam sebuah seruannya baru-baru ini.(*)
Tempo.co