Jejamo.com, Bandar Lampung – Mahasiswa Arsitek Universitas Bandar Lampung (UBL) meraih kesempatan mengikuti program pengiriman mahasiswa ke Jepang.
Ketiganya adalah Pernando, Jamaluddin, dan Vicky Antoni. Bersama dua mahasiswa lain asal Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mereka mewakili Indonesia untuk mengikuti program tersebut.
Program pengiriman mahasiswa ini merupakan kerja sama antara Bidang Peningkatkan Mutu Akademik Universitas Bandar Lampung (UBL) dengan Universitas Of Kitakyusu.
Di negara berjuluk “Negeri Matahari Terbit” itu, para mahasiswa semester IV itu akan mendalami aplikasi teknologi arsitektur, sekaligus menyerap budaya dan etos kerja Jepang dengan rutin mengikuti kunjungan ke beberapa tempat.
Diakui Pernando, seleksi yang begitu ketat harus dilaluinya demi mendapatkan beasiswa berkuliah selama 6 bulan di Jepang itu. Proses pendaftaran dan kelengkapan pemberkasan memakan waktu hingga 6 bulan.
Namun, usahanya tak sia-sia. Beruntung, dari ratusan mahasiswa yang mendaftar, ia dan kedua temannya berhasil meraih lolos seleksi.
“Peserta cukup banyak, kisaran ratusan orang. Berkat tekad kuat, kepercayaan, dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dari Lampung,” kata Pernando seperti dalam rilis yang diterima jejamo.com, Kamis (31/12/2015).
Ketiga mahasiswa tersebut nantinya juga berkesempatan mengikuti International Workshop and Conference on Redesigning Kurozaki–Low Carbon High Rise City di “Negeri Sakura” tersebut.
“Kami akan coba menganalisis rancangan Kota Kuroshaki dengan langkah mensurvei, mendesain, hingga berkolaborasi merancang kota dengan tim dari negara lain,” ujar Vicky.
Tak hanya para mahasiswanya, UBL juga bahkan mengirim dua dosennya untuk melanjutkan kuliah di Jepang.(*)