Jejamo.com – Kopi luwak belakangan dikenal sebagai kopi termahal di dunia. Kopi asli Indonesia itu kini banyak diincar penjual kopi Internasional seperti Starbucks, Peets, dan Folgers. Lalu apa yang membuat kopi ini begitu banyak diminati sehingga harganya jadi melambung?
Faktor rasa tentu jadi penyebabnya. Sejumlah ahli kopi dunia menggambarkan rasa kopi luak dengan “lembut, mirip cokelat, dan tak memiliki rasa pahit setelahnya.”
Dan hasilnya, seperti dilansir Liputan6.com dari The Richest, dengan harga rata-rata US $160 per pound kopi luwak berhasil menjadi kopi termahal di dunia.
Ahli kopi menganggap, ada dua alasan mengapa kopi luwak memiliki cita rasa istimewa, yaitu pemilihan biji kopi oleh para luwak dan pencernaan di dalam tubuh mereka.
Para luwak diketahui handal memilih buah kopi terbaik secara alami. Artinya, biji kopi yang mereka konsumsi adalah biji yang punya kualitas paling baik. Sementara di dalam tubuh luwak, biji kopi mengalami proses penyerapan asam dengan enzim di pencernaan hewan itu. Maka terjadilah fermentasi, yang memberi cita rasa khas kopi luwak.
Luwak adalah hewan kecil sejenis musang berbulu lebat dan berekor panjang. Mereka adalah mamalia malam yang pada dasarnya predator pemangsa. Selain mengkonsumsi danging, untuk mengimbangi sistem pencernaan didalam tubuhnya mereka juga mengkonsumsi buah-buahan berbiji seperti kopi.
Luwak bisa menghabiskan waktu berhari-hari mencari buah kopi terbaik. Mereka memilah-milih buah terbaik dan paling matang, dan memakan buah sekaligus bijinya.
Biji kopi yang tidak tercerna di dalam perut luwak ini kemudian keluar bersama kotoran lain mamalia malam tersebut. Biji inilah yang kemudian menjadi bahan dasar pembuatan kopi luwak, kopi termahal di dunia.(*)
Liputan6.com