Jejamo.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana merevisi maskot Asian Games 2018 yang sudah di luncurkan. Hal ini sebagai tanggapan sejumlah masyarakat yang menilai maskot tersebut kurang menarik dan terlalu sederhana. Kemenpora nantinya akan dibantu Badan Ekonomi Kreatif.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf yang datang ke kantor Kemenpora menyampaikan keinginannya membantu merevisi maskot Asian Games 2018. Seperti dilaporkan Tempo.co, Kamis, 31/12/2015.
Menurut Triwan Munaf Asian Games 2018 adalah perhelatan yang belum tentu setiap dekade dapat berlangsung di Indonesia. Selain itu, karena kini telah banyak kreator muda dan sejumlah komunitas profesi professional di bidang industri kreatif, branding, logo dan maskot yang hasilnya diakui dunia internasional. Maka revisi ini penting untuk dilakukan.
Revisi akan dipimpin oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEK) dan akan mempertahankan bentuk dasar burung cendrawasih sebagai maskot.
Langkah ini nantinya akan dilakukan bukan dengan bentuk sayembara terbuka, tetapi penilaian terhadap para pihak tertentu yang dianggap memiliki kredibilitas dalam bidang maskot. Yang terbaik yang akan dipilih, dan akan sesegera mungkin dilaporkan ke OCA selaku penyelenggara Asian Games.
Hasil revisi ini nantinya tak perlu lagi di launching karena sudah dilakukan. Namun perubahan tersebut harus disampaikan pada sejumlah kegiatan sosialisasi yang terus berlangsung.
Sebelumnya, peluncuran logo dan Maskot Asian Games 2018 sudah dilakukan pada tanggal 27 Desember 2015 lal. Namun setelah peluncuran itu muncul sejumlah anggapan bahwa maskot Asian Games yang kedua di Indonesia itu dinilai kurang menarik.
Kemenpora kemudian menyikapi dengan positif, karena ini menunjukkan adanya kepeduliaan masyarakat bagi hadirnya kualitas persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang lebih baik dari berbagai sisi, termasuk maskot dan logonya juga.(*)
Tempo.co