Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Usai Dipukuli dan Dirampok, Suster Francis Dibuang di Tempat Sepi di Kemiling Bandar Lampung

Ketua STIE Gentiasas Bandar Lampung, Suster M. Francis Lidya Sumianti. | Andi Apriadi/Jejamo.com
Ketua STIE Gentiasas Bandar Lampung, Suster M. Francis Lidya Sumianti, saat menceritakan kronologis perampokan yang menimpanya pada Juni 2015 lalu. | Andi Apriadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Perampokan yang dialami Ketua STIE Gentiasas Bandar Lampung Suster M. Francis Lidya Sumianti, cukup dramatis. Selain sempat dianiaya, korban juga sempat dibuang di tempat sepi di wilayah Kemiling Bandar Lampung.

Kejadian ini berlangsung pada Juni 2015 lalu. “Saya diturunkan dari mobil di tempat sepi yang tidak ada orang satu pun untuk bisa diminta bantuan,” ceritanya kepada jejamo.com

Menurutnya, korban berjalan mencari bantuan dengan wajah penuh luka akibat dianiaya pelaku yang berjumlah tiga orang tersebut.

“Saya berjalan kaki mencari bantuan, sementara wajah saya penuh luka. Tak lama kemudian bertemu salah satu rumah warga, lalu saya meminta bantuan mereka untuk menghubungi teman saya,” urainya.

Beruntung, Suster Francis mengingat nomor handphone salah satu temannya, untuk kemudian dihubungi dan menjemputnya di lokasi.

Telah diberitakan sebelumnya, Ketua STIE Gentiaras Suster M. Francis Lidya Sumianti, belum lama ini menjadi korban perampokan dengan jumlah tersangka tiga orang, yakni Nanang, Wardanah dan Lukman.

Saat itu para pelaku meminta dirinya untuk masuk ke dalam mobil. Namun ia menolak, sehingga pelaku menariknya ke mobil milik pelaku dan menganiaya korban hingga babak belur.

“Di dalam mobil, pelaku memukul wajah saya hingga babak belur. Pelaku juga mengancam, jika berteriak akan membunuh saya,” imbuh Suster Francis.

Korban hanya bisa pasrah saja ketika pelaku menganiaya dan mengambil barang miliknya. Setelah itu ketiga pelaku menurunkannya di wilayah Kemiling.

“Ketika itu saya hanya bisa berdoa saja agar pelaku melepaskan saya. Mereka mengambil cincin dan uang saya senilai Rp 3 jutaan, uang tersebuat rencananya untuk bayar dosen dan ada uang mahasiswa juga,” beber dia.(*)

Laporan Andi Apriadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini