Jejamo.com, Bandar Lampung – Bupati terpilih Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Mustafa mengisi perkuliahan kepada 200 mahasiswa Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (UBL) di kampus setempat, Sabtu, 9/1/2016.
Dalam kuliah umum itu, Mustafa memberi materi tentang kompetensi dan kearifan lokal menuju pemberdayaan masyarakat dalam rangka menggerakkan pembangunan di Provinsi Lampung pada era ASEAN Economic Community (AEC).
Dalam pemaparannya, Ketua Kadin Provinsi Lampung ini menjelaskan, dengan diberlakukannya AEC, Indonesia dihadapkan banyak tantangan agar mampu bersaing di tataran tersebut.
Menurutnya, Indonesia akan diserbu barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil dari negara ASEAN lainnya. Hal ini, kata dia, menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
Menyikapi hal ini, pemerintah, swasta, dan rakyat harus bahu-membahu mewujudkan Indonesia yang mandiri, bebas dari segala bentuk penjajahan di bidang apa pun.
Masyarakat, kata dia, harus mengubah mindset konsumtif menjadi produktif sehingga kita bisa mengurangi pengeluaran dan memperbesar pemasukan negara.
“Kita juga harus meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang menarik konsumen akan produk kualitas terjamin,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi kunci kemajuan negara.
Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk mempraktikan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) di tengah persaingan AEC. Hal ini bertujuan untuk memfilter budaya-budaya negara lain yang pasti masuk dan mempengaruhi budaya lokal.
Pada kesempatan tersebut, Mustafa juga membagikan buku hasil karyanya yang berjudul “Gerakan Membangun Bersama Masyarakat” kepada seluruh mahasiswa yang hadir. Proses kualiah umum berlangsung atraktif dengan adanya sesi tanya jawab seputar MEA.
Sementara itu, Rektor UBL Yusuf Sulfarano Barusman dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Mustafa karena sebagai bupati muda, Mustafa memiliki pemikiran-pemikiran cerdas dalam mewujudkan pembangunan daerah, yang sudah dibuktikannya di Lampung Tengah.
“Di tengah kesibukannya, ia juga sosok yang peduli dengan pendidikan. Dengan segala pencapaiannya, kita bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari beliau. Langkah apa yang harus dilakukan dalam menghadapi persaingan MEA,” pungkasnya.(*)
Laporan Siti Mualifah, Wartawan Jejamo.com