Jejamo.com – Kisruh maskot Asian Games 2018 Jakarta-Palembang Drawa yang dinilai tak sesuai harapan kini kian tak jelas. Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) yang memutuskan akan merevisi hingga kini masih belum membuat rambu-rambu perbaikan. Padahal tenggat waktu perbaikan sudah berjalan cukup lama.
Karena alasan ini, sebuah sebuah situs dan marketplace untuk pekerja kreatif visual Indonesia, Kreavi memutuskan untuk membuat sebuah sayembara independen dengan total hadiah mencapai Rp 30 juta.
Sayembara Kreavi ini sudah dimulai sejak Jumat, 8/1/2016 dan akan berakhir hingga 30 hari ke depan. Mereka berharap Kemenpora dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melirik usulan dari publik yang terangkum dalam sayembara itu.
“Saat melihat Drawa pertama kali saya sedih. Kami langsung membicarakan kok seperti ini? Kami harus mengambil sikap. Harus berbuat sesuatu,” ujar Andi Martin, CEO Kratoon.com, yang menjadi salah satu juri dalam sayembara tersebut. Seperti dikutip Detiksport Sabtu, 9/1/2016.
Meski akan di revisi Andi menilai Kemenpora dan Bekraf masih lamban dalam menentukan batasan atau rambu-rambu revisi tersebut. “Sampai saat ini tidak ada transparansi soal bagaimana pemilihan maskot yang didesain ulang nanti. Kalau tetap jelek setelah makan waktu tiga bulan bagaimana?” ujar Andi
“Akhirnya dari pembicaraan di antara kami ada yang mau nyumbang ini, nyumbang itu buat hadiah. Jadilah sayembara ini. Kami ingin berkontribusi bersama teman-teman kreatif yang jumlahnya sampai 30 ribu desainer ini. Kami ingin memberikan desain yang lebih baik. Kami kan gemas karena kita, Indonesia ini, mempunyai banyak desainer keren. Mereka sering dipakai di luar negeri,” kata dia.(*)
DetikSport.com