Jejamo.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku akan menyiapkan dana bonus hingga Rp 100 miliar untuk meningkatkan prestasi sejumlah atlet di berbagai kejuaraan internasional ditahun 2016. Jumlah dana itu naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2015.
“Anggarannya sudah disiapkan, tinggal peraturan menteri yang mengatur nominal bonusnya sedang diproses,” ujat Djoko Pekik, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Olahraga. Seperti dikutip Tempo.co.
Djoko mengatakan, dana peningkatan bonus itu difokus pada tiga kejuaraan, yaitu untuk Olimpiade dan dua untuk kejuaraan atlet difabel, yakni ASEAN Para Games 2015 di Singapura serta Paralimpiade di Brasil 2016.
“Ini sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para atlet di dunia olahraga yang sangat berat,” terang Djoko.
Menurut Djoko, bonus yang diterima atlet ASEAN Para Games akan disamakan dengan jumlah bonus atlet SEA Games 2015. Dimana peraih medali emas Para Games, yang sebelumnya hanya Rp 117 juta, meningkat menjadi Rp 200 juta, perak dari 53 juta menjadi Rp 60 juta, serta perunggu dari 29 juta menjadi Rp 40 juta.
Sementara untuk Olimpiade dan Paralimpiade juga meningkat tajam, yakni Rp 5 miliar untuk peraih medali emas, Rp 3 miliar medali perak, serta Rp 1 miliar untuk medali perunggu. Menurut Djoko, kebijakan menyamakan jumlah bonus dibuat lantaran pemerintah melihat prestasi atlet difabel tak bisa dipandang sebelah mata.
Kendati demikian, Djoko mengakui peningkatan nominal bonus ini tak diiringi dengan peningkatan gaji pensiunan atlet. Menurut Djoko, rencana yang ditargetkan terealisasi tahun depan itu gagal karena belum mempunyai payung hukum. “Kami sedang mencoba membuat regulasinya,” katanya.
Sementara itu, rencana peningkatan bonus bagi atlet ini mendapat respon positif dari sejumlah atlet. Salah satunyadiungkapkan pemain bulu tangkis Debby Susanto. “Karena prestasi di Olimpiade adalah tertinggi, yang seharusnya diapresiasi dengan pantas,” terangnya.
Menurut Debby, peningkatan jumlah bonus pasti membikin atlet memacu kualitas diri. Namun Debby berharap pemerintah juga tak melupakan janjinya untuk memberikan tunjangan pensiun. “Seperti negara-negara lainnya yang memberlakukan hal tersebut,” terangnya.(*)
Tempo.co