Jejamo.com, Pringsewu – Sejumlah pengendara motor dan mobil di Kabupaten Pringsewu mengeluhkan sikap pengelola SPBU Fajarisuk Pringsewu, yang lebih mengutamakan para pembeli pengecer yang menggunakan jerigen. Akibatnya, pasokan bensin di SPBU tersebut kerap kali kosong.
Dari pantauan jejamo.com, sejumlah pengendara banyak yang berbalik arah lantaran premium kosong. Namun uniknya di depan area SPBU tersebut, berjejer penjual eceran dengan stok yang melimpah.
Salah seorang pengendara bernama Kasirun mengatakan, SPBU Fajarisuk memang menjadi SPBU yang paling terbuka saat melayani pembeli pengecer BBM yang menggunakan jerigen.
Kasirun mengatakan, berapapun permintaan pembeli yang menggunakan jerigen akan dilayani. Tak heran, jika pasokan menjadi cepat kosong. “Setiap hari puluhan pembeli jerigen antri. Mereka tidak hanya membeli satu atau dua jerigen, tapi banyak juga yang lebih. Akibatnya pengendara umum sering gak kebagian. Semua sudah diserbu pembeli jerigen,” kata Kasirun.
Hal ini sangat disayangkan, karena SPBU seharusnya lebih mementingkan pengendara umum dibandingkan pembeli jerigen. “Kan aneh sekali, jika beli di SPBU kosong, tapi pengecer bertaburan,” keluhnya.
Hal senada disampaikan Yono, pengendara lainnya. Ia mengaku beberapa kali berniat membeli bensin di SPBU Fajarisuk namun sudah habis. Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa ketika hari masih sore sekitar pukul 17.00 WIB, SPBU sudah tutup.
“Akhirnya mau gak mau beli eceran dan harganya lebih mahal. Saya harap SPBU ini bisa lebih mengutamakan pengendara dibandingkan pembeli jerigen. Pengendara lebih berhak dibandingkan pembeli jerigen,” ujarnya(*)
Laporan Nur Kholik, wartawan Jejamo.com