Jejamo.com, Jakarta – Hampir 300 restoran di kawasan Thamrin Jakarta Pusat memutuskan untuk tutup pasca ledakan dan baku tembak di Sarinah, Kamis kemarin, 14/1/2016.
Ledakan tersebut memang menghebohkan masyarakat. Lokasi sekitar langsung diamankan, terutama pusat perbelanjaan Sarinah dan gedung Djakarta Theater, tempat peristiwa terjadi.
Tidak hanya dua tempat itu, beberapa mall di Jakarta pun memutuskan membatasi akses bagi publik, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Pacific Place, Plaza Senayan, dan Senayan City. Apalagi beredar pesan berantai pelaku pelaku tragedi Thamrin juga mengincar mall.
Data situs penyedia konten kuliner dan data restoran, Qraved menyebut, pelanggan yang membatalkan reservasi restoran melalui jasa web itu mencapai ratusan orang. Angkanya hampir mencapai 700 orang. Rata-rata karena ketakutan akan ada bom susulan di lokasi.
Yugo Prabowo, corporate public relations Qraved, mengatakan restoran yang tutup mencapai 292 buah.
“Kami menelepon ke restoran-restoran itu untuk membatalkan reservasi. Beberapa restoran yang reservasinya dibatalkan memang tutup di lima mal, GI, PI, PS, Sency, dan Pacific Place,” kata Yugo sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com.
Tutupnya restoran bukan hanya karena mall tidak dibuka untuk umum. Restoran di mal yang memberi akses terbatas pada publik, memutuskan ikut tutup karena memang banyak tenant lain yang memutuskan hal serupa.
Masih belum jelas sampai kapan restoran akan tutup. Yugo juga menerangkan, kebanyakan restoran yang langsung tutup adalah penyedia produk bermerek Amerika Serikat.
Kedutaan Amerika sendiri mengeluarkan peringatan agar warganya di Indonesia berhati-hati. Namun penyerangan di kawasan Thamrin hingga saat ini pun belum jelas motifnya. (*)