Jejamo.com – Polisi menduga Jessica yang menjadi teman sekaligus orang yang memesankan kopi untuk Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, menjadi orang yang menuangkan racun sianida yang kemudian menewaskan Mirna.
Dugaan ini ungkapkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan.“Mungkin saja, ada kecurigaan ke sana, tapi belum mendapatkan motifnya,” ujar Anton kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 19/1/2016. Seperti dikutip Tempo.co.
Anton menjelaskan, hasil penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Reserse Kriminal Mabes Polri, nama Jessica kuat diduga sebagai pelaku pembunuhan. Sejumlah bukti dan keterangan para saksi mengarahkan bahwa Jessica adalah pelaku yang menuangkan racun ke dalam es kopi yang diminum Mirna.
Saat ini status Jessica memang masih menjadi saksi dalam kasus ini. Namun, menurut Anton kepolisian telah meningkatkan statusnya menjadi saksi spesial. Artinya, polisi hanya memerlukan motif pelaku dalam kasus pembunuhan ini.
“Bisa dijadikan tersangka, tapi bukti yang mengaitkan dengan motif belum jelas,” kata Antom. Ketika disinggung apakah ada motif asmara, Anton menjawab kemungkinan itu bisa terjadi. Termasuk ada dugaan motif harta atau motif lain. “Semua bisa saja terjadi,” ujar Anton lagi.
Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum es kopi yang memiliki kandungan racun sianida. Sianida yang ada di dalam gelas Mirna dan tubuhnya mencapai konsentrasi 15 gram per liter air. Jumlah itu cukup banyak, bahkan disebut mampu membunuh 60 orang dalam segelas kopi itu.(*)
Tempo.co