Jejamo.com, Bandar Lampung- Polresta Bandar Lampung telah menerima lima laporan satu keluarga hilang yang diduga hilang ikut aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya menjelaskan, Polresta Bandar Lampung menerima laporan secara resmi atas kehilangan satu keluarga.
“Ada lima laporan yang kami terima. Namun, menurut pendataan dari intelijen lebih dari sepuluh warga yang menghilang,” ujar Dery kepada jejamo.com, di Polresta, Rabu, 20/01/2016.
Petugas Polresta Bandar Lampung masih mendata ulang terkait laporan tersebut. “Untuk penyebab apakah salah satu keluarga yang hilang itu, ikut organisasi. Tapi kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Menurut Dery sejauh ini Polresta juga belum bisa memastikan apakah mereka hilang atas kemauan sendiri atau ajakan orang lain.
“Karena, kami mendapat informasi korban yang hilang jangan dicari. Namun kami masih melakukan penyelidikan dan introgasi ke salah satu saudara yang bersangkutan,” tuturnya.
Dia menambahkan, sebelumnya ia juga mandapat laporan bahwa ada seorang dosen dari fakultas pertanian yang telah hilang bersama Istri dan satu anaknya.
“Kami mendapat laporan tersebut Sabtu, 16 Januari 2016, telah hilangnya dosen berserta istri dan anaknya. Kasus ini akan kami telusuri lebih lanjut,” pungkas Dery.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com