Jejamo.com, Lampung Selatan – Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan krisis lsitrik. Dalam sehari, pulau ini hanya mendapatkan penerangan selama 6 jam dari pukul 18.00-23.59 Wib.
Hera Mutmainah (22) warga pulau sebesi Lamsel mengatakan, listrik di daerahnya belum 100 persen hidup. Saat siang listrik mati total, dan baru hidup pukul 18.00-23.59 WIB.
“Kalau siang-siang mah jangan harap ada listrik mas, disini (pulau sebesi,red) listriknya hidup malam-malam,”ungkap Hera, yang tinggal didesa Tejang kecamatan Rajabasa Lamsel, Kamis (21/1/2015).
Apakah setiap malam listrik akan hidup? Menurutnya, dalam kurun waktu sebulan, sekitar 1-4 hari saat malam hari listrik padam, sehinga dirinya kesulitan untuk beraktifitas.
“Bulan kemarin (Desember 2015,red) saja 4 hari 4 malam lampu padam, saya nggak tahu kenapa, katanya sih BBM nya habis,”katanya.
Terpisah, Cak Udin (38) salah satu operator listrik membenarkan beberapa waktu lalu listrik padam selama empat hari. Hal ini dikarenakan BBM solar kehabisan stok untuk menghidupkan listrik.
“Listrik disini kan menggunakan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) membutuhkan solar yang banyak. Karena pemakaiannya banyak, makanya solarnya habis dan kadang-kadang listrik padam,”ungkapnya.
Dia menjelaskan, PLN Lampung yang berada di rajabasa mengirimkan solar ke pulau sebesi sebanyak 2420 liter dan dalam waktu sehari solar tersebut menghabiskan 180 liter.
“Sekali kirim 11 drum jumlahnya 2420 liter. Jadi, dalam waktu sebulan itu solarnya habis sekitar 28 drum,”pungkasnya.(*)
Laporan Heri Fulistiawan, Wartawan Jejamo.com