Jejamo.com, Lampung Utara – Puskesmas Kotabumi II di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 5 Kotaalam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, beruntung memiliki kepala yang berprestasi.
Nama dokter itu adalah Yoane Lisa DK. Dokter yang masih berusia 35 tahun itu berhasil menahkodai Puskesmas Kotabumi II dengan prestasi yang mengharumkan nama Lampung Utara: Juara I BPJS Award. Dokter Yoane pernah bekerja pada beberapa tempat, antara lain:
- Dokter PTT Pusat Puskesmas Cempaka, Lampung Utara (2005-2006)
- Dokter Fungsional Puskesmas Kotabumi I, Lampung Utara (2006-2007)
- Kepala Puskesmas Kotabumi Udik, Lampung Utara (2008-2009)
- Dokter Fungsional Puskesmas Kotabumi II, Lampung Utara (2009-2013)
- Kepala Puskesmas Kotabumi II, Lampung Utara (2014- sekarang)
Ia membawa nama Lampung hingga tingkat nasional. Ia meraih juara I BPJS Award tahun 2014 untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kategori Puskesmas. Saat diwawancarai di kediamannya, Minggu, 24/1/2016, Yoane mengatakan, prestasi yang diraihnya tak lepas dari kerja sama tim di puskesmas, dukungan pemerintah daerah, masyarakat, dan elemen lainnya.
“Soal prestasi bagi kami mengalir saja. Ibarat bonus dari kerja keras tim. Apalagi saya tidak pernah berpikir bisa meraih penghargaan itu. Sebab, kami harus bersaing dengan ratusan puskesmas terbaik se-Indonesia,” ujar ibu satu anak ini.
Yoane menyatakan, prestasi ini bukan sebatas kebanggaan, melainkan tanggung jawab berat agar lebih baik dan profesional dibanding sebelumnya. Kunci suksesnya meraih prestasi tak lepas dari kerja sama tim.
“Kami mengoptimalkan setiap lini sumber daya manusia (SDM) yang dikolaborasikan dengan komitmen menjalankan tupoksi puskesmas sesuai aturan. Kami tidak membeda-bedakan status, jabatan karyawan, dan staf,” ujarnya.
Yoane menambahkan, para karyawan dan staf harus diberi semangat dan motivasi sehingga hasil program pelayanan kesehatan bisa optimal.
Yoane mengaku, mendapat sambutan positif masyarakat. Terbukti dengan meningkatkan jumlah kunjungan ke Puskesmas Kotabumi II.
“Sebelumnya rata-rata hanya 2.500 kunjungan per bulan, kini lebih 4.000 orang. Total kunjungan ini tidak hanya didominasi pasien, tapi juga masyarakat sehat yang ingin melakukan konsultasi, konseling, dan mengikuti program sehat lainnya,” kata dia.
Artinya, lanjut Yoane, angka ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. “Upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat mulai terlihat tren positifnya,” kata dia.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Prika Zulkaidah, Wartawan Jejamo.com