Jejamo.com – Pertarungan antara Gilles Simon melawan Novak Djokovic pada ajang Australia Terbuka 2016 menyuguhkan pertandingan seru yang berlangsung hingga lima set. Gilles Simon bahkan disebut sebagai orang pertama yang mampu mengalahkan Djokovic sebagai juara bertahan.
Petenis putra terbaik dunia sekaligus juara bertahan Novak Djokovic, harus bekerja ekstra keras guna mengatasi Simon. Djokovic baru bisa menang lewat partai lima set 6-3, 6-7(1), 6-4, 4-6, 6-3.
“Selalu tidak mengenakkan ketika kalah dalam lima set. Setelah main sedemikian lama, Anda merasakan banyak hal sudah terjadi di lapangan. Sedemikian banyak yang bisa saja berbeda. Hari ini saya tidak bisa melakukannya,” ujar Simon seperti dikutip Detik.com dari Reuters.
Pada partai itu Djokovic mencatatkan 100 unforced error. Hal ini mencerminkan dia banyak gagal untuk mengembalikan bola dengan baik. Strategi yang diterapkan Simon nampaknya berhasil meski ia tetap harus kalah.
“Saya tahu persis dengan apa yang saya lakukan tapi saya tidak akan mengungkapnya. Saya saat itu punya rencana. Toh saya sudah mengenalnya dengan amat baik,” kata Simon.
“Saya pikir rencana itu sudah bekerja dengan baik hari ini. Ia membuat 100 unforced error. Buat saya itu angka yang bagus, tentu tak bagus untuknya. Tapi sayangnya, sekali lagi, itu tidaklah cukup,” paparnya lagi.
Kendati telah sukses merepotkan Djokovic, Simon pada pertandingan itu kerap tidak mampu memaksimalkan hal tersebut dengan sebuah serangan mematika. Simon pun mengaku kerap kali berandai-andai punya pukulan sedahsyat milik Stan Wawrinka.
“Saya harus menemukan cara sendiri untuk melakukannya. Seperti misalnya saya berharap bisa memukul seperti Stan, tapi kan tidak begitu nyatanya. Saya tahu ada banyak pemain yang ingin saya memenangi pertandingan tadi. Banyak pemain yang akan merasa lebih baik jika Novak tersingkir. Ia terus semakin bagus setiap tahunnya. Agak menakutkan karena ia sudah jadi petenis nomor satu,” tutur Simon.(*)
Detik.com