Jejamo.com, Tulang Bawang Barat – Berawal dari hobi dengan barang-barang antik dan bersejarah, warga Tubaba Sugianto yang kini bergelar Sutan Jayo Sakti, kini telah memiliki ribuan barang-barang antik yang bernilai sejarah tinggi di kediamannya.
Tak hanya barang antik dari daerah Lampung, Sugianto juga mengoleksi beberapa benda sejarah dari pulau Jawa dan daerah lain. Menurutnya, ia juga sudah tak dapat menghitung berapa jumlah barang antik yang ia miliki. Namun setidaknya ada seribu lebih barang antik yang sudah ia kumpulkan sejak tahun 1960 silam.
“Dulunya cuma hobi dengan barang-barang antik. Dari hobi itulah saya mulai mengumpulkannya. Awalnya sekitar tahun 1960, itu sudah mulai saya kumpulkan barang-barang ini. Dan mulai sejak saya menjadi pegawai pemerintahan DKI Jakarta pada tahun 1971 mulai banyak barang-barang yang saya kumpulkan ini,” terangnya kepada Jejamo.com.
Sugiono juga mengatakan, barang-barang antik yang dikumpulkannya tak hanya berupa satu jenis barang saja, melainkan ada berbagai jenis barang, seperti koin, senjata pusaka, hingga ikat pinggang.
“Yang jelas, barang-barang yang bernilai sejarah dan langka yang saya kumpulkan. Apapun itu jenisnya,” kata dia.
Penduduk asli Desa Karta, Tulang Bawang Udik, Tubaba ini merupakan salah satu penyimbang adat setempat, yakni penyimbang adat yang ke 65. Gelarnya adat tersebut sudah melekat padanya sejak Ia telah melaksanakan pepadun pada tahun 1995 lalu.
“Disini banyak barang yang mungkin bisa dikatakan tinggal satu-satunya didunia. Dan sudah sering penjabat-penjabat pemerintahan main kerumah untuk melihat-lihat, yang salah satunya adalah Bupati Tubaba, Umar Ahmad,” tandasnya.(*)
Laporan Wahyu, wartawan Jejamo.com