Jejamo.com, Bandar Lampung – Bandar Lampung berpeluang menjadi pusat kegiatan nasional dan internasional. Hal itu dikemukakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Dr. Ayi Ahadiat saat menjadi narasumber Orientasi Penyusunan RPJMD 2016-2021 yang digelar Pemkot, Bappeda, dan LPPKM Universitas Lampung di Gedung Semergou, Rabu, 27/1/2016.
Kata Ayi, letak geostrategis Bandar Lampung cukup strategis dan karakter demografinya pun beragam. Ibu Kota Provinsi Lampung ini adalah sebagai kota metropolitan yang berpeluang menjadi pusat kegiatan nasional dan internasional.
“Kota kita ini indah. Berada di teluk, pesisir laut yang bagus. Dari karakter demografi yang beragam, Bandar Lampung adalah Indonesia mini. Kita berpeluang sebagai opsi kegiatan nasional, bahkan internasional,” jelasnya kepada jejamo.com usai acara.
Namun, menurutnya, hal itu harus diiringi dengan perencanaan pembangunan yang kokoh yang terintegrasi dengan perencanaan provinsi.
“Pembangunan ini harus dilakukan bersama. Pemerintah Kota sebagai regulator dan fasilitator untuk membangun berdasarkan blueprint yang sudah disepakati. Kita harus mempunyai mindset yang sama untuk Bandar Lampung sebagai kota idaman, ” imbuhnya
Ayi menyampaikan, harus dilakukan juga review tata ruang yang bisa menjadikan Bandar Lampung menjadi kota yang indah
“Lampung harus siap untuk menampung limpahan kejenuhan Pulau Jawa dari pembangunan nasional. Kesiapan itu harus ditunjukan dari perencanaan yang matang,” pungkasnya.(*)
Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com