Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Cegah DBD, Dinkes Tulangbawang Barat Turunkan Tim Jumantik

Plt Kepala Diskes Tubaba Perana P | Wahyu/jejamo.com
Plt Kepala Diskes Tubaba Perana P | Wahyu/jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menurunkan Tim Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD yang sering terjadi di musim penghujan

Kepada jejamo.com, Kamis, 28/1/2016, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Diskes Tubaba, Perana P, menjelaskan, tim tersebut merupakan petugas khusus yang bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk DBD aides aigepty di semua wilayah yang ada di Tubaba serta membuat pelaporan secara rutin dan berkesinambungan atas pemantauan tersebut.

“Selain itu, melalui petugas yang ada di setiap Puskesmas, kami juga selalu menghimbau agar masyarakat melakukan pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan melakukan 3M Plus,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, 3M Plus itu adalah Menutup yang artinya memberi tutup yang rapat pada tempat air ditampung seperti bak mandi, kendi, tower air, botol air minum dan lain sebagainya. Lalu, Menguras yang artinya membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti kolam renang, bak mandi, ember air, tempat air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Dan Mengubur atau memendam di dalam tanah untuk sampah atau benda yang tidak berguna yang memiliki potensi untuk jadi tempat nyamuk DBD bertelur di dalam tanah.

“Sedangkan plus nya adalah kegiatan pencegahan. Antara lain, menggunakan obat nyamuk  atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menanam pohon & binatang yang dapat mengusir atau memakan nyamuk dan jentik nyamuk,” terangnya.

Lalu, lanjutnya lagi, menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur ventilasi dan pencahayaan. Serta tidak menggantungkan pakaian di dalam rumah serta tidak menggunakan hordeng dan perabot gelap yang bisa jadi sarang nyamuk.

“Alhamdulillah, warga Tubaba sampai saat ini belum ada laporan yang positif terjangkit penyakit DBD. Baru-baru ini tadinya sempat ada yang diduga terjangkit penyakit DBD, tapi setelah dilakukan uji laboratorium ternyata hasilnya negatif,” katanya.

Perana juga menyampaikan, selain melakukan pencegahan melalui 3M Plus juga ada sistem abatesasi dan juga fogging atau pengasapan.

“Kalau untuk fogging ini baru akan dilakukan bila sudah ada warga yang terjangkit penyakit DBD. Dan seandainya ada laporan satu warga yang terkena DBD akan langsung di lakukan fogging,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat segera melaporkan jika ada yang diperkirakan terkena DBD agar langsung dilakukan pemeriksaan apakah itu positif atau negatifnya.

“1×24 jam warga dapat melapor bila ada yang terkena DBD sehingga langsung dapat dilakukan fogging agar tidak menyebar lebih banyak,” imbaunya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukkadam, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini