Jejamo.com, Metro – Polres Kota Metro menggelar temu dialog dengan pimpinan lintas sektoral se- Kota Metro dalam rangka deteksi dini, pencegahan dan upaya deradikalisasi penyebaran paham ISIS, Gafatar dan aliran yang menyimpang di wilayah setempat.
Dalam dialog di Aula Palem Indah Kota Metro, Kamis 28/1/2016, Kapolres Metro Suresmiyati mengatakan, temu dialog yang terselenggara nantinya dapat menambah semangat persatuan dalam memerangi paham radikal atau organisasi masyarakat (Ormas) menyimpang.
Menurutnya, dengan adanya Gafatar, tentu menambah daftar jumlah Ormas menyimpang yang patut diwaspadai khususnya di Kota Metro. “Alhamdulillah, sampai dengan saat ini tidak ada warga Kota Metro yang terbukti terdaftar sebagai anggota Gafatar,” ujar Suresmiyati disela-sela kegiatan.
Suresmiyati melanjutkan, tujuan lainnya dari dialog ini untuk menegaskan bahwa pimpinan dari berbagai lintas sektoral tersebut merupakan kepanjangan tangan dari POLRI dan TNI untuk melakukan pencegahan.
Ia menambahkan, meski di Kota Metro tidak ditemui warganya yang tergabung dalam Ormas menyimpang seperti Gafatar atau ISIS, namun hal itu harus menjadi kontrol bagi semua pimpinan lintas sektoral untuk lebih waspada.
Demikian juga dengan masyarakat, harus diajak bekerjasama, diajarkan sikap siaga, waspada dan tanggap terhadap Ormas menyimpang dan paham radikal, yang bisa saja ditemui di lingkungan sekitarnya dan segera untuk melaporkan kepada yang berwenang. “Ajari masyarakat untuk tanggap, dan beri pembinaan agar tidak mudah terprovokasi,” tegasnya lagi.
Terpisah, salah satu peserta temu dialog, Lurah Ganjar Asri Yudha Yunianto, kepada Jejamo.com mengatakan, koordinasi juga telah dilakukan antar Lurah di Kota Metro untuk pencegahan Ormas menyimpang dan Paham Radikal.
Pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan, jelasnya, juga telah dilakukan dan terus diupayakan. Mengingat bahwa peran masyarakat begitu penting, karena memang keberadaannya bisa berhubungan dengan masyarakat lainnya secara bebas, langsung dan lebih luas.
“Upaya pencegahan telah dilakukan dan melibatkan semua elemen masyarakat. Pembinaan disampaikan melalui kegiatan perkumpulan tingkat kelurahan, baik yang dilaksanakan secara formal maupun non formal”, tukas Yudha.
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com