Jejamo.com – Dibukanya keran bagi investor asing dibidang eksibisi, produksi dan distribusi, diprediksi akan meningkatkan gairah perfilman di Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja dan kemampuan pun aakan meningkat.
Mengantisipasi hal itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf janji akan memperbanyak jumlah sekolah perfilman di Indonesia yang dinilainya masih sedikit.
“Kita masih sangat lemah masalah jumlah sekolah film. Paling Cuma ada empat atau lima sekolah film disini. Nah itu akan kita tingkatkan jumlahnya,” ungkap Triawan sebagaimana dilansir kompas.com.
Triawan menilai, peningkatan ini perlu karena industri perfilman Indonesia sedang mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan makin banyaknya produksi film Indonesia, bahkan tayang di festival luar negeri.
Mengimbangi peningkatan industri itu, kemampuan teori dan teknis pun harus didongkrak. Triawan mengaku serius dalam membenahi dan meningkatkan kuantitas dari sekolah film di Indonesia.
Sekolah yang ia maksud tidak hanya fokus tehadap seni perfilman saja, tetapi juga teknis di belakang layar.
“Jadi, nanti sekolah film itu enggak hanya membahas tentang seninya saja, namun juga teknis seperti pemegang kamera, pencahayaan, pun masalah suara di dalam film,” imbuh Triawan.
Sayangnya, ia belum bisa memastikan kapan gagasan tersebut terealisasi. Triawan hanya janji akan membahasnya dengan Presiden RI Joko Widodo beserta wakilnya Jusuf Kalla.
“Ini baru keputusan para menteri saja, nanti pasti akan saya bawa ke Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla,” ia mengatakan.(*)