Jejamo.com – Menghadapi kondisi keuangan yang terus merugi, Yahoo Inc berencana memangkas jumlah tenaga kerjanya hingga 15 persen. Jumlahnya itu mencapai 9.000 orang yang akan di-PHK secara bertahap selama 2016 ini.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar perusahaan Internet multinasional ini kembali ke zona profitabilitas. Pemangkasan jumlah karyawan ini tak lepas dari kinerja keuangan perusahaan yang mencatat kerugian sebesar US$ 4.3 miliar pada tahun berjalan.
“Ini adalah rencana yang kuat untuk menyerukan perubahan berani dalam produk dan sumber daya,” kata CEO Yahoo Marissa Mayer, Rabu, 3/2/2016.
Ia meyakini melalui rencana pemecatan sejumlah tenaga kerja ini akan mencerahkan masa depan Yahoo. “Meningkatkan daya saing kami dan daya tarik untuk pengguna, pengiklan, dan mitra,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Desember tahun 2015 lalu, Yahoo mengumumkan pembatalan penjualan sahamnya kepada di e-commerce Cina, Alibaba. Pembatalan itu dilaporkan karena besarnya tekanan dari beberapa investor.
Selain PHK karyawan, Yahoo akan berfokus untuk membuat mesin pencari, e-mail, dan situs blog Tumblr menjadi lebih menarik bagi pengiklan sekaligus tampil menarik dalam tampilan telepon seluler.
“Sebagai hasil dari rencana ini, Yahoo diperkirakan akan kembali ke pertumbuhan sedang dan percepatan pertumbuhan pada tahun 2017 dan 2018,” kata Mayer.
Tekanan yang datang dari Investor ini bahkan menyasar Mayer selaku kepala eksekutif. “Kami ingin melihat harga saham yang lebih tinggi, dan kami pikir Marissa dan tim manajemennya saat ini telah menjadi halangan untuk itu,” ujar Eric Jackson, direktur manajer dari SpringOwl.
Saham Yahoo terus mengalami penurunan dalam beberap tahun terakhir.(*)
Tempo.co