Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Mengapa Liga Super Cina Kini Jadi Kekuatan Baru Sepak Bola Dunia?

Robinho
Pemain penyerang Robinho, yang pernah bermain bersama Manchester City dan Real Madrid kini sudah berlabuh di Liga Super Cina | Cinaleague.com

Jejamo.com – Liga Cina kini menjadi pusat kekuatan baru di dunia persepakbolaan dunia. Bursa transfer musim dingin Januari lalu menjadi saksi besarnya ambisi Klub-klub asal negri tirai bambu itu berburu pemain.

 

Sejumlah pemain top Liga Eropa kini resmi berlabuh di klub Cina seperti penyerang Atletico Madrid, Jackson Martinez; gelandang Chelsea, Ramires; serta gelandang serang Shakhtar Donetsk, Aleix Teixiera.

 

Sebelumnya penyerang Robinho, yang pernah bermain bersama Manchester City dan Real Madrid, juga sudah berlabuh di Liga Super Cina. Mantan penyerang tim nasional Brasil, Jo, juga dikabarkan akan segera bergabung dengan rekan-rekannya di Cina dalam waktu dekat.

 

Sejumlah kabar bahkan menyebutkan sekitar 160 pemain asal Brasil sudah mendapatkan visa untuk pindah ke Negeri Panda, sebagian di antaranya adalah para pemain yang pernah merumput di liga di Benua Eropa.

 

Lalu apa yang membuat para pemain bintang itu merapat ke Liga Super Cina? Apalagi mereka pindah dalam usia yang relatif masih muda ketimbang rekan mereka yang pindah ke Liga Amerika.

 

Mantan pelatih tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson, menjelaskan pendapatnya tentang fenomena ini. Eriksson menyebut uang adalah faktor utama yang menarik para pemain itu. Bagaimana tidak, meski bukan pemain bintang top, sejumlah kabar menyebutkan para pemain tersebut mendapatkan gaji setara dengan pemain-pemain top Eropa, seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, atau Wayne Rooney. Di Cina, mereka dibayar sekitar 250-300 ribu pound sterling per pekan.

 

“Anda tak bisa mengesampingkan fakta bahwa uang adalah faktor utamanya,” kata Eriksson, yang kini menangani klub Shanghai SIPG.

 

Eriksson menjelaskan, saat ini klub-klub Cina memiliki pendanaan yang luar biasa besar karena disponsori negara melalui perusahaan-perusahaan investasi, atau para pengusaha ambisius. Pendanaan itu digunakan untuk membangun stadion hingga menggaji tinggi para pemain ternama sehingga menarik antusiasme penonton.

 

Misalnya klub Shanghai SIPG yang ditanganinya. Klub tersebut memiliki stadion yang berkapasitas hingga 25 ribu penonton. Selasa pekan depan, para suporter fanatik klub itu dipastikan akan memadati stadion karena mereka akan menjamu klub Thailand, Muangthong United, dalam laga Liga Champions Asia.

 

Hadirnya para pemain ternama juga membuat kasta klub Cina di Asia terdongkrak. Mereka mampu mendobrak dominasi klub Jepang, Korea Selatan, dan Australia, yang biasanya menjadi juara Liga Champions Asia.

 

“Liga Champions Asia biasanya didominasi tim dari Jepang, Korea Selatan, dan Australia, tapi Guangzhou Evergrande yang dilatih Luiz Felipe Scolari memenangi liga itu dua kali dalam tiga tahun terakhir,” paparnya.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini