Jejamo.com – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyatakan bahwa negaranya akan mengakhiri dukungan serangan udara terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 22 Februari 2016 mendatang. “Orang-orang yang diteror oleh ISIS tidak membutuhkan balas dendam kita, mereka menginginkan bantuan kita,” katanya, Senin, 8/2/2016.
Sesuai dengan janjinya pada kampanyenya tahun lalu Trudeau juga mengumumkan bahwa pemerintahnya akan meningkatkan program pelatihan militer untuk pasukan Irak dan membangun kembali kawasan yang hancur akibat perang. Personil militer yang ada di kawasan itu akan ditingkatkan jumlahnya dari 650 personil menjadi 850 orang.
Para personil tambahan itu adalah ahli perencanaan, sasaran perang, dan intelijen. “Sebagaimana yang pernah saya katakan berkali-kali ketika kampanye mengenai komitmen saya terhadap bangsa Kanada, ini bukanlah misi pertempuran,” tutur Trudeau.
Trudeau yang berasal dari Partai Liberal menambahkan, Kanada akan menarik enam jet tempurnya dari misi perang. “Saat ini masih ada 69 anggota pasukan pertahanan Kanada memberikan bantuan pelatihan darat guna menghadapi perang melawan ISISÂ di sebelah utara Irak,” ujarnya.(*)
Tempo.co