Bandar Lampung, Jejamo.com – Pasca kematian gajah patroli “Yongki”, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Lampung telah menutup akses perdagangan gading di Lampung agar gading tersebut tidak keluar dari wilayah Lampung.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung Subakir ketika ditemui di Bandar Lampung, Senin 21/9/2015.
“Kami sudah menyiapkan petugas di beberapa akses keluar Lampung, termasuk di bandara dan pelabuhan. Semoga gading Yongki tidak keluar Lampung dan pelakunya bisa segera kami tangkap,” ujarnya, Seperti dilaporkan Kompas.com.
Subakir mengatakan, pihaknya juga telah menyebar tim intelijen untuk memantau pergerakan gading Yongki yang dibawa kabur pemburu gading. Ia menduga gading Yongki masih berada di sekitar Lampung.
Penyelidikan kematian Yongki, lanjut Subakir, memang menjadi tanggung jawab Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Namun, upaya perdagangan gading gajah yang dibawa keluar dari kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan menjadi tanggung jawab BKSDA Lampung.
Gajah bernama Yongki merupakan gajah jinak di Posko Pemantauan Pemerihan, Lampung Barat. Pada Jumat 19/9/2015 lalu, Yongki ditemukan mati dalam keadaan gading dicabut. Lokasi penemuan jasad gajah Yongki hanya 200 meter dari posko pemantauan.(*)