Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Rombongan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Istri Aprilani Yustin selamat dari tragedi di Mina, Arab Saudi, Kamis, 24/9/2015.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung Sumarju Saeni kepada jejamo.com melalui pesan blackberry messager, Kamis malam.
“Alhamdulilah selamat tidak terjadi apa apa. Pak Gubernur sudah selesai melempar jumrah, dan telah melaksanakan tahlul. Artinya aman dan lancar,” jelasnya.
Sementara itu seperti dilansir CNN Indonesia, korban tewas dalam tragedi di Mina bertambah lagi. Berdasarkan twit yang dikirimkan oleh Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi, jumlah korban tewas menjadi 717 tewas. Sementara korban luka bertambah menjadi 805 orang.
Tragedi ini bermula dari rasa panik yang melanda sejumlah jemaah haji. Berdasarkan keterangan otoritas setempat seperti dikutip The Guardian, kepanikan tersebut muncul saat seorang jamaah haji terjatuh dari jembatan saat berdesakan di jembatan yang menghubungkan tenda jamaah dengan lokasi lempar jumrah.
Brigadir Mansour al-Turki dari Pasukan Keamanan Saudi Umum menduga kejadian itu menjadi pemicu kepanikan massa.
“Dimulai dari sebagian kecil massa jatuh, mereka mulai menginjak-injak, diikuti dengan rasa panik dan upaya untuk melarikan diri dari kerumunan, yang mengarah ke peningkatan jumlah korban,” kata Mansour.
Lokasi tersebut merupakan area dua jalur menuju Mina di mana pilar batu tempat melempar jumrah terletak.
“Kami berusaha untuk mencegah kejadian tersebut berulang, namun nyatanya ini semua kehendak Tuhan,” ujar Menteri Haji Arab Saudi Iyad Madani said dilansir dari Daily Pakistan.
Mina, terutama terowongan Mina adalah tempat yang patut diwaspadai selama musim haji. Tidak sekali ini saja kecelakaan, musibah, tragedi terjadi di sini.
Tragedi terbesar Terowongan Mina terjadi pada 2 Juli 1990. Dilaporkan 1.426 jemaah haji meninggal selama karena berdesak-desakan dan terinjak dalam terowongan Al Maaisim. Terowongan itu menghubungkan Mekkah ke Mina dan Arafat. Peristiwa ini dikenal dengan tragedi terowongan Mina.(*)
Laporan Widyaningrum, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya