Jejamo.com, Tanggamus – Potensi bisnis yang menjanjikan membuat Wagiman, warga Pekon Argopeni Tanggamus memutuskan terjun sebagai pembudidaya jamur tiram.
“Sudah cukup lama saya menjalani usaha budi daya jamur tiram. Usaha ini saya lakukan untuk menambah pendapatan untuk keperluan keluarga,” ucap Wagiman, Senin, 22/02/2016.
Minimnya modal untuk memulai usaha ini, juga menjadi alasan Wagiman memilih usaha ini budi daya ini.
“Modal yang saya keluarkan tidak terlalu besar, satu polibag jamur hanya Rp 2.500, dan biasanya sekali datang sekitar 5.600 polibag, sementara harga jamur tiram Rp 13 ribu,” jelasnya.
Menurut Wagiman, perawatan jamur juga tidak sulit. “Perawatan jamur cukup disiram setiap hari, dan hanya harus diletakan di ruangan sendiri dan tertutup. Kendala hanya hama ulat, jadi kita harus rajin membersihkan dengan cara disiram,” imbuh dia.
Sementara pemasaran, sejauh ini pedagang langsung datang ke rumahnya. “Para pedagang yang datang sendiri ketempat saya, kalaupun ada sisanya langsung saya pasarkan kepada kepada penampung,” pungkasnya.(*)
Laporan Adrian Arlambang, Wartawan Jejamo.com