Jejamo.com – Beredarnya laporan-laporan yang mengatakan bahwa Presiden Inter Milan Erick Thohir ingin menjual sebagian saham mayoritasnya di klub raksasa Italia itu, sebagai upaya untuk mengerem kerugian keuangan, dibantah oleh Erick Thohir sendiri.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis klub Inter Milan menepis klaim-klaim tersebut, “FC Internazionale membantah dengan tegas bahwa presiden dan pemegang saham mayoritas, Erick Thohir, berniat menjual sebagian dari 70 persen saham mayoritasnya di klub Italia ini,” tulis pernyataan tersebut.
“Sebagai bagian dari strategi bisnis jangka menengah menuju panjang yang terencana dengan baik, klub meminta Goldman Sachs mengeksplorasi kemungkinan identifikasi mitra-mitra komersial potensial untuk masa yang akan datang di Asia,” tambahnya lagi.
Inter Milan merupakan klub Italia terakhir yang meraih kesuksesan di Liga Champions saat mereka merengkuh “treble” yang bersejarah di bawah asuhan mantan pelatih Jose Mourinho pada 2010. “Ini merupakan prosedur normal yang memberikan pertumbuhan investasi dalam jumlah besar pada olahraga, sepak bola pada khususnya, di Asia dan Cina secara khusus.”
Roberto Mancini, yang membawa klub itu memenangi tujuh trofi, termasuk tiga gelar liga domestik secara beruntun pada 2004 sampai 2008, telah menduduki posisi pelatih kembali sejak awal musim 2014/2015.
Setelah absen di kompetisi Eropa pada musim ini, Mancini berharap dapat membimbing kembali Inter ke fase grup Liga Champions pada musim depan. Namun pertama-tama, ia harus mengatasi sejumlah rival di tengah ketatnya kompetisi Liga Italia.
Inter saat ini menghuni peringkat kelima di Liga Italia, tertinggal sepuluh angka dari pemuncak klasemen Juventus, tapi hanya terpaut empat angka dari tim peringkat ketiga Fiorentina. AC Milan dan AS Roma juga mengincar finis di tiga besar dengan hadiah tiket Liga Champions musim ini.(*)
Tempo.co