Jejamo.com, Lampung Utara – Pelukis sekaligus guru seni budaya SMAN 1 Kotabumi Lampung Utara, Rachmat Effendi mengaku resah dengan kondisi siswanya yang sulit menyalurkan bakat seni lukis karena minimnya peralatan di sekolah dan terkendala biaya.
Padahal, sebagai seorang pelukis dirinya ingin menyalurkan keahlian yang kini dimilikinya pada siswa. Ia menilai, saat ini banyak siswa yang ingin mengembangkan bakat melukisnya namun terkendala biaya.
“Melukis memang butuh dana yang agak lebih. Selama ini tak banyak siswa yang berbakat melukis. Ketika ada yang berbakat, sulit untuk mengembangkannya karena terkendala dana dari orang tua yang minim,” ujar Rachmad Effendi, ketika dijumpai di kediamannya, Ahad, 28/2/2016.
Rachmad mengaku sebagian besar orang tuanya anak didiknya kurang memahami pentingnya menyalurkan bakat melukis pada anak-anaknya. Hal ini yang menyebabkan siswa minim alat lukis dan akhirnya bakat tersebut tak bisa dikembangkan lagi.
Sementara sebagai pelukis, Rachmat mengaku meski belum banyak dikenal, hasil karyanya sudah banyak diminati terutama warga dari provinsi lain. Bahkan beberapa diantaranya sudah diboyong ke beberapa daerah seperti Kalimantan,Palembang dan Bengkulu.
Rachmat mengaku aliran yang banyak menjadi inspirasinya saat ini adalah naturalis. Selin itu, dirinya juga pernah mencoba kenis lukisan abstrak. Salah satu lukisan abstraknya sudah diboyong peminat dari Lubuk Lingau.rumah kediamannya Minggu 28/02/2016.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, wartawan jejamo.com.
[news_list title=”Baca Juga” display=”category” category=”8″ count=”3″ show_more=”on” header_background=”#ff0000″ header_text_color=”#ffffff” hide_dots=”yes”]