Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Antisipasi Jebolnya Bendungan Mosul, Amerika Minta Warga Irak Bersiap Mengungsi

Bendungan Kota Mosul
Bendungan Kota Mosul, Irak yang sempat dikuasai ISIS sejak Agustus 2014 lalu. | cbcnews.com

Jejamo.com – Amerika Serikat memperingatkan warga Irak untuk siap-siap meninggalkan negara itu mengingat bahaya yang datang jika bendungan untuk listrik tenaga air terbesar dekat Mosul sewaktu-waktu jebol atau diledakkan ISIS.

Sebuah pesan keamanan disampaikan oleh militer Amerika yang berisi estimasi bahwa Kota Mosul, kota terbesar di utara Irak, yang kini di bawah kendali pejuang Negara dapat digenangi air setinggi 21 meter dalam waktu beberapa jam saja. Sementara kota-kota yang terletak di hilir Sungai Tigris, seperti Tikrit, Samarra, dan ibu kota Irak, Bagdad, bisa saja digenangi air lebih rendah, tapi levelnya bakal naik secara signifikan dalam waktu 24-72 jam.

“Kami tidak memiliki informasi spesifik yang mengindikasikan kapan penghancuran bendungan itu terjadi. Namun ada baiknya terdapat rencana evakuasi demi menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang,” bunyi pesan keamanan Amerika tersebut.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abad pada Minggu, 28/2/2016, mengatakan akan mengambil tindak pencegahan. Namun, dia menerangkan, kemungkinan skenario pencegahan tersebut sangat kecil.

ISIS yang menguasai bendungan tersebut pada Agustus 2014, diikuti dengan munculnya ketakutan warga bahwa dam akan diledakkan sehingga dapat membunuh ratusan ribu orang. Bendungan itu direbut kembali oleh pasukan pemerintah Irak dengan dukungan serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, namun terdapat gangguan pada pemeliharaan dam tersebut.

Perawatan dan perbaikan dam yang dibangun pada 1980 itu dipercayakan kepada sebuah perusahaan Italia, termasuk pengecekan struktur bangunan tersebut. Hussein Hamad, Kepala Teknisi Departemen Perawatan Dam Mosul, mengatakan kepada Al Jazeera bulan lalu bahwa kondisi dam tidak 100 persen aman.

“Sejak 1908-an, beberapa perusahaan asing melakukan perawatan dam dengan mengebor dan memperkuat struktur dam. Setelah itu, proses perawatannya diserahkan kepada kami,” ujarnya. Hal ini berarti kondisi dam dalam keadaan rentan karena minimnya perawatan oleh warga lokal.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini