Jejamo.com, Lampung Tengah – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kecamatan Bekri, Lampung Tengah sepakat, untuk menyelesaikan segala bentuk permasalahan di wilayah itu dengan musyawarah.
Hal ini dikatakan Camat Bekri, Juanda saat kegiatan silaturahmi antara tokoh masyarakat, tokoh adat, agama, dan tokoh pemuda se-Kecamatan Bekri, Kamis, 3/3/2016. Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Permalat, besutan Dr Ir H Mustafa, MH.
Camat Bekri ini mengatakan, pihaknya ýsangat menyambut baik gagasan silaturahmi ini, karena menurutnya, dengan silaturahmi maka kita akan bisa saling mengenal dan semakin mempererat persaudaraan.
Acara pertemuan ini diharapkan jangan sampai terputus, akan tetapi dilanjutkan didalam hidup bermasyarakat sehingga akan dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan cara musyawarah.
“Dengan mengedepankan musyawarah dan hukum dalam menghadapi segala permasalahan. Saya minta semua tokoh untuk aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam menghadapi segala permasalahan yang akan timbul dan berkembang di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan ýdalam rangka membantu pemerintah daerah (Pemda) Lamteng mengantisipasi berkembangnya aliran-aliran sesat ataupun permasaahan yang menyangkut keagamaan. Aparatur pemerintahan di Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah juga akan mengusulkan ýuntuk dibuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat Kecamatan.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Lampung Tengah Genta Surimuda, menyambut baik kegiatan silaturahmi yang digagas oleh Binda dan LSM Permalat. Ia berharap kegiatan ini bisa dicontoh oleh organisasi masyarakat lainnya di wilayah setempat, dengan tujuan Lamteng menjadi daerah yang aman dan tentram.
Genta meminta kepada para tokoh untuk selalu memberikan informasi yang positif kepada masyarakat, dan mendorong untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui jalan musyawarah atau hukum.
“Masyarakat harus selalu secara terus menerus diberikan pemahaman dan pengertian sehingga secara perlahan-lahan masyarakat akan mengerti dan memahami bahwa hidup secara damai berdampingan dengan masyarakat lain merupakan hal yang sangat diinginkan,” paparnya.
Pihaknya, juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap segala aliran keagamaan yang saat ini berkembang di masyarakat, dan melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila mengetahui dan melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan aturun yang ada.
“Kepada seluruh masyarakat Lamteng saya minta untuk tidak main hakim sendiri dalam menghadapi segala permasalahan yang ada (kriminalitas), karena dengan adanya tindakan tersebut, maka akan berakibat dan memicu terjadinya konflik yang lebih luas, sehingga sangat merugikan masyarakat sendiri,” tukasnya.
Masih ditempat yang sama, Danramil Gunung Sugih Kapten Inf Beni juga sangat mendukung kegiatan silaturahmi. Ia mengatakan dengan silaturahmi diharapkan akan dapat mempererat tali persaudaraan, sehingga akan mempermudah penyelesaian masalah yang timbul di masyarakat dengan jalan musyawarah.
“Silahturahmi merupakan salah satu alat bagi kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam lingkaran Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Danramil.
TNI lanjutnya akan tetap mendukung tercapainya kedamaian dimasyarakat, segala permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara musyawarah maka diharapkan untuk diselesaikan secara hukum, sehingga tidak ada masyarakat yang bertindak main hakim sendiri.
“Kami (TNI) akan tetap mendukung dan membantu semaksimal mungkin terhadap Pemerintah Daerah dan kepolisian dalam menciptakan kondusifitas di wilayah Lampung Tengah,” pungkasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com