Jejamo.com, Bandar Lampung – Yulianti yang pernah dijuluki sebagai Ratu Senam Indonesia memutuskan pensiun sebagai atlet senam pada 2004 saat usianya 24 tahun. Menurutnya hal itu dilakukan karena adanya peraturan mengenai batas usia maksimal pesenam, yakni 25 tahun.
“Karena adanya peraturan itu, akhirnya saya memutuskan pensiun. Namun kalau peraturan dari Federation Internationale de Gymnastique (FIG) tidak ada batasan umur,” ujar Yuli, Jumat, 4/3/2016.
Yuli mengatakan, kejuaraan yang paling berkesan sejak mengikuti beberapa kejuaraan dari tahun 1992 – 2004, yakni saat pegelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) di Palembang tahun 2004 lalu, dimana ia mampu meraih 4 Emas.
“Itu kejuaraan yang paling berkesan untuk saya. Karena itu merupakan kejuaraan terakhir saya sebelum memutuskan pensiun sebagai atlet serta bisa memberikan yang terbaik untuk Lampung dengan meraih empat emas,” tuturnya.
Berkat usaha dan kerja kerasnya dalam mengharumkan nama Bumi Ruwa Jurai, di kancah nasional maupun International untuk olahraga senam yang berhasil menorehan segudang prestasi, pemda Lampung mengapresiasinya dengan memberi bonus dan kesempatan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2000 lalu.
“Alhamdulillah waktu itu semua atlet senam diangkat menjadi PNS semua,” jelasnya.
Ia berharap, dirinya dapat memberikan prestasi untuk Lampung di bidang olahraga senam sampai tingkat international saat menjadi pelatih yang kini sedang dijalaninya. Meskipun menurutnya, persaingan olahraga senam saat ini sangat ketat dan tidak semudah dulu.
“Insyaallah kedepan saya bisa menelurkan atlet-atlet berbakat serta bisa menghasilkan prestasi untuk olahraga senam Lampung yang akan datang,” tuturnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, wartawan Jejamo.com