Jejamo.com – Jerawat yang muncul tiba-tiba memang membuat kita sering tak nyaman. Kita juga kian khawatir jika bekas jerat itu tak bisa hilang. Sejatinya, mana cara menghilangkan jerawat agar tak meninggalkan bekas yang paling baik?
Di klinik kecantikan beberapa cara yang disarankan untuk membasmi jerawat. Diantaranya adalah menggunakan krim malam sebagai rutinitas merawat wajah, melakukan dermaroller, chemical peeling, hingga laser.
Dituturkan oleh dr. Holly Banerjee, efektif atau tidaknya suatu metode untuk menghilangkan bekas jerawat tidak bisa diukur dengan suatu cara tertentu. Terlebih lagi jika proses penghilangan bekas jerawat tersebut dilakukan di klinik kecantikan.
“Treatment di klinik untuk hilangkan bekas jerawat tidak bisa satu treatment saja, harus dikombinasikan. Tentunya kita pasti memilih perawatan yang bagus dan hasilnya maksimal untuk pasien, tapi tidak hanya satu perawatan saja,” kata dr. Holly di Jakarta Selatan.
Ia mencontohkan, misalnya sang pasien memiliki bekas jerawat yang berukuran besar dan cukup parah. Maka ada baiknya pasien menjalani perawatan dermaroller dulu, baru melakukan laser.
“Kalau memang mau maksimal hasilnya,perawatan pertama sampai ke-empat dermaroller dulu yang rutin, setelah itu di treatment yang ke-5 sampai ke-7 baru lakukan laser erbium,” kata dokter lulusan Universitas Tarumanagara Jakarta tersebut.
Hal berbeda diungkapkan dr. Tina Wardhani Wisesa, SpKK. Ia menjelaskan, efektif atau tidaknya suatu metode penghilangan bekas jerawat ditentukan dari jenis kulit dan jenis jerawatnya terlebih dahulu. Memang ada banyak pilihan yang bisa dilakukan, tetapi ia menganjurkan untuk menggunakan krim malam saja.
“Dianjurkan cukup dengan krim malam saja. Jika tidak mempan baru beralih ke perawatan lain seperti peeling,” ujar Tina Wardhani.(*)
Detikhealth.com
