Jejamo.com, Bandar Lampung – Menggelar aksi demo di depan gedung Fakultas IAIN Raden Intan Bandar Lampung, Senin, 14/3/2016, Kordinator aksi, Husni Mubarok meminta agar Warek III dan Wakil Dekan (Wadek) III fakultas Syariah bisa menuntaskan permasalahan diskriminasi terhadap bakal calon kompetitor Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kampus setempat.
Menurut Husni, pemilihan raya (Pemira) serentak yang digembor-gemborkan oleh Rektorat pada 29 Maret mendatang, seharusnya bisa dilaksanakan secara bermartabat, jujur dan adil ternyata dicederai oleh Badan Pelaksana (Balak) dan Badan Pengawas (Bawas) Pemira.
Pasanya, kata dia, Balak Pemira melakukan penolakan terhadap berkas calon yang dibawa dari fakultas Syariah atas nama Aulia Rahman berpasangan Hiang, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan nama Davit dan Yuda untuk Dema F.
“Mereka beralasan kami telat dan tidak hadir pada tanggal terakhir 12/3/2016 sebelum pukul 24.00 WIB. Padahal waktu itu kami datang beramai-ramai untuk memasukan berkas, sebelum batas waktu yang telah ditentukan dan seharusnya Balak pemira menyiapkan anggotanya untuk membawa daftar hadir setiap calon yang akan mengikuti Pemira,” jelas Husni.
Ia menegaskan, pihaknya akan tetap menggelar demo apabila permasalahan ini tidak terselesaikan.”Kami akan tetap melakukan aksi demo apabila tidak ada jawaban. Kami juga yakin Rektor mempunyai sifat yang bijaksana dalam mengambil keputusan,” tegas dia.
Mahasiswa fakultas Syariah dan Febi merasa tidak terima diskriminasi seperti ini. Oleh karena itu, pihaknya menggelar aksi demo ini agar Rektor IAIN Raden Intan Bandar Lampung dapat mengevaluasi Warek III berserta Wadek yang dianggap tidak berkompeten.
“Pemimpin merupakan keinginan dari Rektorat dan pemimpin merupakan milik seluruh mahasiswa bukanlah milik kelompok yang mengelompokan diri dan Pelaksanaan Pemira harus terbuka dan tidak ada diskriminasi lagi,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com