Jejamo.com – Komando militer Amerika di Pentagon membenarkan kabar tewasnya salah seorang komandan tinggi kelompok militan ISIS yang dikenal dengan sebutan Omar Chechnya.Ia tewas setelah menderita luka-luka akibat gempuran udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di utara Suriah. Senin, 14 Maret 2016.
Pengumuman ini disebarkan Amerika setelah banyak isu yang beredar mengenai nasib pria yang terkenal bernama Omar al-Shishani itu. Menurut pejabat Amerika, Shishani merupakan milisi yang paling dicari dan menjadi target serangan udara pada 4 Maret 2016 ketika ia bersama pasukannya melakukan perjalanan beriringan.
“Kami yakin dia tewas akibat luka-luka yang diderita,” ujar kapten angkatan laut Jeff Davis, juru bicara Pentagon, kepada kantor berita AFP.
Sebelumnya, pada hari Minggu, 13/3/2016, kelompok pemerhati hak asasi manusia yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan Shishani secara klinis meninggal setelah beberapa hari mendapat perawatan.
Shishani adalah salah satu pemimpin ISIS yang paling dicari Washington. “Yang bisa mempersembahkan kepalanya mendapatkan hadiah uang sebesar US$ 5 juta (sekitar Rp 65,9 miliar),” tulis Al-Arabiya News, Selasa, 15/3/2016.(*)
Tempo.co