Jejamo.com -Meski sudah menjadi kebiasaan umum membersihkan telinga ternyata bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Beberapa kesalahan saat melakukan kebiasaan tersebut bisa meningkatkan risiko gangguan pendengaran.
Menurut pakar kesehatan telinga, gendang telinga dan tulang pendengaran yang dinamakan ossicle mudah sekali mengalami kerusakan. Kadang-kadang, butuh operasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Menurut dr Chernobilsky, profesor otolaringologi di New York City rongga telinga pada umumnya tidak butuh dibersihkan. Kulit di bagian tersebut mengalami arah tumbuh yang unik, sehingga kotoran akan selalu didorong keluar tanpa perlu dibersihkan secara manual.
Berikut ini beberapa prilaku membersihkan telinga yang dapat meningkatkan risiko kerusakan :
- Terlalu sering membersihkan telinga
Beberapa orang terobsesi memberihkan telinga sesering mungkin. Padahal menurut dr Chernobilsky, adanya sedikit kotoran telinga yang disebut cerumen bukan tidak ada fungsinya. “Itu adalah lotion kulit alami. Cerumen juga mengandung zat yang membunuh bakteri tertentu dan mencegah pertumbuan jamur,” tuturnya.
- Menggunakan cotton bud
Bentuknya yang kaku, dan kadang-kadang runcing bisa merusak kulit maupun gendang telinga. Kapas di ujungnya juga bisa membuat kotoran telinga malah semakin terdorong masuk ke dalam dan memicu impaksi.
Kemungkinan lain yang tidak kalah menyeramkan, gumpalan kapas tersebut lepas dari gagangnya dan tertinggal di rongga telinga. Jika hal ini terjadi, maka hubungi dokter untuk mengeluarkannya.
3. Pakai jepit rambut atau peniti
Jika kapas yang lembut saja tidak disarankan, maka benda-benda keras apalagi runcing sebaiknya dihindari sama sekali. Beberapa orang menggunakan peniti atau jepit rambut untuk membersihkan telinganya, dan meningkatkan risiko kerusakan gendang telinga.
- Menggunakan lilin
Panas yang berasal dari nyala lilin dipercaya punya efek seperti vakum, yang menyedot kotoran tanpa perlu dikorek. Meski ada cukup banyak kisah sukses yang pernah dilaporkan, bukti ilmiah tidak mendukungnya.
Menurut dr Chernobilsky, penggunaan lilin dalam beberapa kasus menyebabkan perforasi atau lubang pada gendang telinga. Pada kasus lain, ada pula yang rambutnya terbakar nyala lilin.
Detiik.com