Selasa, November 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Korban Banjir Kali Belau Bandar Lampung Belum Terima Bantuan

Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi saat menijau korban banjir kali Belau Kuripan Bandar Lampung, Kamis, 17/3/2016. | Sugiono/Jejamo.com
Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi saat menijau korban banjir kali Belau Kuripan Bandar Lampung, Kamis, 17/3/2016. | Sugiono/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Korban banjir kali Belau Kelurahan Kuripan Kecamatan Telukbetung Barat sampai saat ini, Kamis, 17/3/2016 belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pemkot Bandar Lampung maupun pemprov.

Sony (37), warga setempat mengatakan, hingga saat ini dirinya bersama warga lainnya yang terkena dampak luapan kali Belau belum mendapatkan bantuan dari Pemda setempat. Padahal, kata dia, kondisi warga sudah sangat memprihatinkan mengingat banjir manyapu sebagian besar rumah warga.

“Kondisi di dalam rumah berantakan. Banyak peralatan rumah tangga khususnya elekstronik yang rusak. Kami sangat berharap ada perhatian dari Pemkot Bandar Lampung,” ungkapnya kepada jejamo.com.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal hari ini menyempatkan diri menijau korban banjir di tiga kecamatan di tiga kecamatan yakni Telukbetung Selatan, Telukbetung Utara dan Telukbetung Barat.

Dedi menyatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak1992. Luapan air dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi. Ia mengingatkan warga untuk hati-hati. ”Kita sarankan agar masyarakat hati-hati,” ungkapnya.

Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung juga diharapkan bisa bergerak cepat mengatasi banjir Kali Belau. Pasalnya dampak banjir tersebut sangat merugikan warga, banyak rumah warga yang terendam dan merusak peralatan rumah tangga mereka.

“Begitu juga dengan tumpukan sampah. Bisa kita lihat, sampah ada dimana-mana pasca banjir. Ini harus diperhatikan, jangan sampai menimbulkan penyakit pada warga, seperti penyakit kulit dan diare,” ujar Dedi.

Menurutnya Pemkot harus memberikan perhatian lebih kepada warga yang tinggal di bantaran sungai. Normalisasi sungai harus dilakukan di titik-titik rawan banjir.

“Sungai-sungai yang dangkal harus dikeruk. Talud juga harus segera dibangun supaya air tidak meluap ke rumah warga,” imbuhnya.(*)

Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini