Jejamo.com, Bandar Lampung – Aksi seribu lilin yang digelar di Tugu Adipura Bandar Lampung pada Kamis malam, 17/3/2016, disambut antusias warga. Beragam keluhan ditumpahkan warga malam ini. Mereka menilai PLN Lampung sudah keterlaluan dan tak lagi menghormati hak-hak warga.
Warga yang geram dengan ulah PLN Lampung kemudian ikut meneken petisi penolakan masyarakat terhadap pemadaman yang selama ini sudah sangat merugikan. Berdasarkan pantauan jejamo.com, terlihat ratusan warga mentanda tangani petisi yang disediakan panitia. Sebagian warga bahkan meneken dengan diiringi kemarahan.
“Saya sangat mendukung acara seperti ini, dengan diadakannya acara kaya gini supaya PLN tidak lagi memadamkan listrik semaunya, sekarang kalau mati lampu sehari bisa tiga kali. Iya kalau cuma sebentar. Ini mati lampu bisa berjam-jam,” ujar Edi, kepada jejamo.com, di Tugu Adipura, Kamis 17/3/2016.
Hal senada disampaikan, Sahrul (27) menurutnya pihak PLN harus bertanggungjawab atas pemadaman listrik, karena, akibat pemadaman banyak warga yang merasa dirugikan karena alat elektronik yang rusak dan banyak anak-anak sekolah yang terganggu jadwal belajarnya.
“Ya, jelas sangat mengganggu apalagi buat pengusaha yang biasa usaha menggunakan listrik dan anak-anak juga kalau listrik padam pasti males belajar. Pokoknya sangan mengganggu sekali, semoga dengan adanya acara seperti ini pihak PLN dapat memperbaiki semuanya,” tuturnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan jejamo.com