Jejamo.com, Bandar Lampung – Kerusuhan yang terjadi di Lapas Rajabasa Bandar Lampung dan menewaskan Sarijudi (25), salah satu napi, diduga disebabkan hutang piutang handphone (HP) sesama napi.
Diungkapkan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Hari Nugroho, permasalahan bermula saat korban menggadaikan HP milik salah satu narapidana. Namun karena pembayaran untuk menebus HP tidak jelas, maka terjadilah keributan.
Menurutnya, kejadian tersebut terekam di CCTV di lapa namun gambar tidak begitu jelas. “Di rekaman CCTV tidak cukup jelas untuk diketahui siapa-siapa saja yang terlibat. Mengenai handphone bisa masuk ke dalam lapas itu kami masih melakukan pemeriksaan,” urainya.
Dia menambahkan, pihak kepolisian Polresta Bandar Lampung langsung melakukan olah tempat kejadiaan perkara (TKP). Sampai saat ini petugas belum menemukan alat barang bukti yang digunakan untuk menusuk korban.
“Namun, kami menemukan beberapa alat yang mencurigakan di TKP, yang di duga alat tersebut digunakan untuk melukai korban,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, bentrok antar narapidana terjadi di Lapas Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat malam, 18/3/2016. Bentrokan itu disebut telah menewaskan salah satu narapidana.
Napi tewas disebabkan pengroyokan antar sesama napi. Saat ini pihak kepolisian telah mengumpulkan 10 saksi untuk dimintai keterangannya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com