Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung, Komisaris Dery Agung Wijaya mengatakan, keributan antar narapidana yang menewaskan Sirajjudin bermula dari masalah Handphone antara Anwar dengan Sirajjudin. Masalah ini kemudian meluas ke napi lain dari Blok C2.
“Sirajjudin dipanggil ke blok C2 untuk menyelesaikan masalah itu, saat mediasi berlangsung, kondisi situasi malah tambah panas,” ujar Dery kepada jejamo.com, Minggu 20/3/2016.
Menurutnya, saat mediasi terjadi keributan antara korban dengan narapidana yang lain, Sirajjudin lalu ditarik oleh salah satu napi lainnya untuk keluar dari kamarnya,” tutur Dery.
Mediasi yang gagal menyebabkan sejumlah narapidana dari Blok C2 kemudian menarik korban, dan disitulah terjadi pengeroyokan terhadap Sirajjudin yang menyebabkan dirinya tewas.
“Korban dipukuli 5 napi, ada dua napi yang kemudian melakukan penusukan terhadap korban hingga tewas,” kata Dery.
Dery Agung Wijaya mengatakan, sebelumnya penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 narapidana. “Dari hasil pemeriksaan 10 napi, kami menetapkan 5 tersangka pembunuhan Sirajjudin yang terjadi di dalam Lapas Rajabasa,” ujar Dery kepada jejamo.com di Mapolresta setempat.
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan jejamo.com
