Jejamo.com, Bandar Lampung – Faktor keluarga yang harmonis dan damai merupakan upaya pencegahan yang baik dalam memerangi narkoba di Bumi Ruwa Jurai. Karena narkoba sangat membahayakan masa depan penerus bangsa Indonesia.
“Kalau tidak dicegah, maka masyarakat yang terkena narkoba akan semakin banyak tidak berhenti sampai kapanpun. Karena narkoba sangat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi.” kata Danrem Gatam Kolonel Inf. Joko P. Putranto, M.Sc dalam  upacara Hari Pencanangan Gerakan anti Narkoba provinsi lampung di lapangan Korpri, lingkungan pemerintah Provinsi Lampung, Senin, 21/3/2016.
Menurutnya, membangun dan menjaga keharmonisan keluarga merupakan modal pokok ketahanan nasional dan landasan pembangunan serta menjadikan negara Indonesia menjadi kuat sekaligus tangguh.
“Dengan begitu, maka bangsa Indonesia bisa bertransformasi menjadi negara maju dengan perekonomian yang kuat dan unggul,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 245 juta bangsa Indonesia tergolong dalam usia yang produktif serta dapat dijadikan modal dengan disatukan bersama sumber daya alam (SDA) maupun teknologi melalui kebijakan yang tepat.
“Apabila masyarakat usia produktif terbebas dari narkoba, maka Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang cerdas serta berkontribusi besar dalam menciptakan ketahanan nasional,” jelasnya.
Sayangnya, kata dia, penduduknya lebih dari empat juta jiwa dari pendidikan rendah hingga tinggi, mahasiswa, hingga pejabat penegak hukum maupun masyarakat yang berpenghasilan lebih dan rendah terkena narkoba. “Hampir semua kalangan, penduduk Indonesia, terkena narkoba,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan berupaya mensukseskan pencanangan bebas narkoba di Bumi Ruwa Jurai. “Mari kita bergandengan tangan dan menyatukan tekad dalam memberantas narkoba. Karena narkoba harus kita hancurkan dan bumi hanguskan di Bumi Ruwa Jurai,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com